Reporter: Ferrika Sari | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemodalan Nasional Madani atau PNM mencatatkan penyaluran pembiayaan pinjaman yang menggembirakan di sepanjang bulan Januari hingga Mei 2018. Di bandingkan tahun lalu, pembiayaan kredit ini melesat hingga melebihi angka 50%.
Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan, pihaknya berhasil menyalurkan pembiayaan kredit sebesar Rp 8,9 triliun sampai Mei 2018. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah itu, naik 53,4% dari penyaluran di tahun lalu yakni Rp 5,8 triliun secara tahunan.
Kontribusi terbesar penyaluran itu masih berasal dari program unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) yang mencapai Rp 4,7 triliun. Sementara pembiayaan layanan program membinaan ekonomi keluarga sejahtera (Mekaar) sebesar Rp 3,5 triliun, sedangkan sisanya dari PNM Ventura Capital dan Ventura Syariah.
“Di bulan Desember 2017 pembiayaan ULaMM Rp 4,2 triliun, kemudian di bulan Mei tahun ini menjadi Rp 4,7 triliun. Adapula pembiayaan Mekaar Rp 3,5 triliun, sehingga total yang sudah disalurkan semua yaitu Rp 7,7 triliun,” kata Arief kepada Kontan.co.id, Selasa (26/6).
Dari pencapaian tersebut, Arief yakin bisa menorehkan pembiayaan pinjaman Rp 11 triliun sampai akhir 2018. Strategi yang dilakukan, dengan meningkatkan pembiayaan kredit di 2.360 kantor cabang yang sudah ada.
Selain itu, PNM juga menambah pembangunan sekitar 200 kantor cabang baru, yang sebagian besar berada di Pulau Jawa. Sementara sisanya tersebar di pulau Sumatera dan daerah lain di Indonesia.
Berbagai strategi tersebut, akan berimplikasi pada kenaikan jumlah nasabah layanan Mekaar, yang diharapkan bisa tumbuh hingga 4 juta nasabah. Adapun sampai Mei 2018, jumlah nasabah aktif Mekaar sekitar 3.170.854 orang dan agennya 22.740 ribu orang.
Meski demikian, perusahaan tahun ini tidak mempunyai target khusus untuk peroleh laba sampai akhir tahun. Yang terpenting adalah, bagaimana memperluas layanan pinjaman, meningkatkan nilai pinjaman dan pertumbuhan net operating assets (NoA).
“Kami tidak mematok target laba tahun ini, lebih banyak ke layanan dan jumlah NoA Mekaar yang minimal bisa mendapatkan 4 juta nasabah,” ungkapnya.
Di sisi lain, Arief tetap fokus memikirkan bagaimana cara untuk menekan kredit macet (NPL) di level yang aman. Perusahaan pelat merah ini berharap kredit macet bisa di angka 2,5%, atau lebih rendah dari realisasi Desember tahun lalu di atas 3%.
Diketahui, sampai April 2018, kredit macet menyusut hingga ke level 2,3%, namun di bulan Mei naik kembali menjadi 2,43%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News