kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PNM yakin bisa jaga NPL usai Lebaran


Kamis, 31 Mei 2018 / 10:24 WIB
PNM yakin bisa jaga NPL usai Lebaran
ILUSTRASI. Nasabah Mekaar PNM


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Permodalan Nasional Madani (PNM) meyakini pasca Lebaran penyaluran pembiayaan tidak akan lesu. Tak hanya itu, PNM juga optimistis bisa menekan risiko kredit macet alias non performing loan (NPL).

Direktur Utama PNM Arief Mulyadi mengatakan, biasanya menjelang puasa dan Lebaran pelaku usaha sudah mempersiapkan stok barang, sehingga pasca Lebaran barang yang dibutuhkan sudah tersedia. "Kami tidak banyak berpengaruh, sebelum puasa dan Lebaran, lending kami terus genjot," kata dia.

Arief optimistis, bisa menggapai target pembiayaan Rp 11 triliun sampai akhir 2018. Sampai April 2018, PNM telah mencatatkan outstanding pembiayaan Rp 7,47 triliun.

Per April 2017 silam, PNM hanya mencatatkan pembiayaan Rp 5,66 triliun. Artinya ada kenaikan 32% secara year on year (yoy).

Tak hanya menggenjot pembiayaan, perusahaan pelat merah tersebut menargetkan kredit macet stabil di 2,5%. Arief mengatakan, di akhir Desember 2017, realisasi NPL PNM di atas 3%. Sedangkan sampai April 2018, kredit macet sudah menyusut menjadi 2,3%.

Ada beberapa hal yang membuat NPL PNM menurun. Pertama, penambahan outstanding pembiayaan baru yang signifikan di produk Unit Layanan Modal Mikro atau (ULaMM) yakni Rp 970 miliar sampai April 2018 sehingga mampu mengurangi angka NPL.

Kedua, di bulan Mei 2018, PNM menambah saluran pembayaran dengan menerapkan sistem cashless (pembayaran tanpa uang tunai) kepada para nasabah.

"Awalnya kami lebih jemput bola, tapi sekarang sudah pakai sistem cashless agar nasabah juga familiar menggunakan transaksi digital," kata Arief.

Ketiga, sistem pembiayaan berkelompok dengan tanggung renteng yang membuat kredit macet perusahaan terus membaik. Satu kelompok PNM menetapkan minimal 10 orang dan maksimal 30 orang dengan rata-rata saat ini mencapai 14 orang.

Keempat, sebelum menyalurkan pembiayaan, PNM melakukan sosialisasi dan persiapan pembiayaan. Seperti, apa saja aturan main pembayaran di dalam kelompok dan persiapan pra pembiayaan selama lima hari untuk mendisiplinkan nasabah dalam hal pembayaran. "Sebetulnya, dari awal pembiayaan saja sudah terseleksi dengan ketat," imbuh Arief.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×