kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perbanas Jelaskan Peran Perbankan pada Inisiatif Rupiah Digital


Jumat, 02 Desember 2022 / 13:53 WIB
Perbanas Jelaskan Peran Perbankan pada Inisiatif Rupiah Digital
ILUSTRASI. Perbankan menjadi distributor bagi proyek pengembangan uang digital bank sentral (CBDC) atau rupiah digital.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) baru saja meluncurkan white paper pengembangan central bank digital currency (CBDC) atau rupiah digital. Gubernur BI Perry Warjiyo memberi nama proyek pengembangan rupiah digital ini Proyek Garuda. 

Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan peran perbankan dalam inisiatif ini. Ia menyatakan perbankan menjadi distributor bagi proyek pengembangan uang digital bank sentral alias central bank digital currency (CBDC) atau rupiah digital.

“Pihak perbankan akan mendukung program rupiah digital. Kita dukung, ini akan wholesale dan ritel, bank akan jadi distributor,” ujar Tiko, sapaan akrab Kartika pada 50th ASEAN Banking Council Meeting di Labuan Bajo, Jumat (2/12).

Baca Juga: BI Meluncurkan Peta Jalan Rupiah Digital

Namun pelaku industri perbankan masih menunggu tindak lanjut dan arahan dari Bank Indonesia. Lantaran sampai saat ini, BI baru merilis kebijakan rupiah digital dalam bentuk white paper. 

“Kita akan diskusi bagaimana pola dan teknologinya. Kita kerja sama dengan BI bagaimana detailnya, dan terkait security-nya juga,” tambah Tiko.

Perry menyatakan sebagai tanda kesiapan Indonesia untuk menyusul negara-negara yang telah mengimplementasikan mata uang bank sentral. Peta jalan rupiah digital terdiri dari tiga tahap. 

Pertama, wholesale CBDC (W-CBDC) untuk model bisnis penerbitan, pemusnahan, dan transfer antarbank dengan rupiah digital.  

Baca Juga: Indonesia Central Bank Launches White Paper on Planned Digital Currency

Kedua, model akan diperluas menjadi pengembangan model bisnis operasi moneter dan pasar uang. 

Ketiga, integrasi W-CBDC dengan retail CBDC (R-CBDC) secara end-to-end.  

Tentu saja, pengembangan rupiah digital akan membutuhkan kolaborasi dengan berbagai pihak. Tak hanya di dalam negeri, tetapi kolaborasi akan dilakukan secara internasional dengan pihak terkait.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×