Reporter: Lydia Tesaloni | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Saham bank-bank BUMN terpantau bergerak dalam tren koreksi. Tak hanya itu, asing terpantau juga kabur dari sejumlah saham bank BUMN.
Pada akhir perdagangan Rabu (26/11/2025), mayoritas saham bank BUMN bertengger di zona merah. Lihat saja, secara harian harga saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI) turun 0,23% menjadi Rp 4.410 dan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) terkoreksi 1,04% menjadi Rp 3.790.
Kemudian, saham PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) kompak turun 0,42% masing-masing menjadi Rp 1.195 dan Rp 2.380.
Sementara itu, saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) stabil di level Rp 5.025.
Baca Juga: CIMB Niaga Cetak Laba Rp 5,77 Triliun Hingga Oktober 2025
Sejalan dengan itu, tiga saham bank BUMN juga terpantau mencatatkan net sell, yakni BBRI sebesar Rp 531,92 miliar, BRIS sebesar Rp 231,17 juta, dan BBTN sebesar Rp 348,36 juta.
Menurut Analis Investasi Edvisor.id Indy Naila, sentimen pasar saat ini masih cenderung berhati-hati terhadap saham perbankan di tengah ketidakpastian arah suku bunga, baik di global maupun domestik.
Ia bilang saat ini investor lebih banyak melakukan rotasi ke saham-saham konglomerasi yang tengah menjadi sasaran trading jangka pendek.
Lebih lanjut, Indy menjelaskan bahwa euforia pasar belakangan lebih menyasar emiten-emiten konglomerasi. Sementara itu, investor memilih melakukan profit taking dulu di saham perbankan sembari memantau perkembangan fundamental sektor tersebut yang dinilai belum menunjukkan pertumbuhan agresif.
“Arus asing juga belum menopang pergerakan saham perbankan,” ujar Indy kepada Kontan, Rabu (26/11/2025).
Baca Juga: Kebutuhan Valas Meningkat Akhir 2025: Bank Siap Penuhi Permintaan
Ia menambahkan, investor asing kini lebih selektif masuk ke saham-saham berfundamental kuat. Hal ini juga dipengaruhi oleh kondisi makro Indonesia yang masih menunjukkan penyaluran kredit yang moderat.
“Asing masih menunggu konfirmasi soal arah perekonomian, terutama dari sisi loan growth,” jelasnya.
Meski begitu, ia menilai valuasi beberapa big banks kini sudah berada di level menarik untuk mulai diakumulasi secara bertahap. Pemulihan diperkirakan dapat terjadi seiring perbaikan outlook suku bunga, pertumbuhan kredit, serta peningkatan daya beli masyarakat.
“Kalau indikator ekonomi mulai membaik, ekspektasi terhadap pemulihan kinerja perbankan bisa kembali menguat,” katanya.
Dari sisi saham pilihan, analis tersebut masih merekomendasikan untuk mencermati saham-saham perbankan besar. Indy merekomendasikan BBRI dengan target harga Rp 5.025 dan BMRI di level Rp 5.200.
Selanjutnya: Biaya Promosi di E-Commerce Paling Efektif Menggenjot Angka Penjualan
Menarik Dibaca: Hujan Ekstrem Landa Provinsi Ini, Cek Peringatan Dini Cuaca Besok (27/11) dari BMKG
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













