Reporter: Ferry Saputra | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Zurich Asuransi Indonesia (ZAI) mencatat pendapatan premi bruto lini asuransi kesehatan tumbuh sebesar 50% secara Year on Year (YoY) per Oktober 2025.
Presiden Direktur Zurich Asuransi Indonesia Edhi Tjahja Negara mengatakan pertumbuhan itu dipicu meningkatnya pemahaman masyarakat terhadap asuransi.
Dia juga mengatakan segmen individu dan kumpulan masing-masing mencatatkan pertumbuhan, sehingga keduanya menjadi penopang kinerja asuransi ZAI sejauh ini.
"Dua-duanya tumbuh sehingga jadi penopang," ungkapnya saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Rabu (26/11/2025).
Sejatinya, Edhi bilang pengelolaan risiko baik segmen kumpulan dan individu itu berbeda dan memiliki karakteristik tersendiri. Dalam menggarap segmen asuransi kesehatan kumpulan, Edhi menerangkan pihaknya berfokus pada manajemen risiko segmen tersebut dengan bantuan teknologi, seperti kecerdasan buatan.
Baca Juga: Ditopang Bisnis Ritel, Zurich Indonesia Catatkan Kinerja Positif per Oktober 2025
Sementara itu, untuk segmen individu, dia mengatakan ZAI lebih berfokus pada penetrasi secara individu. Dengan demikian, kedua lini itu dapat mencatatkan kinerja positif.
Mengenai asuransi kesehatan kumpulan, Edhi menjelaskan tentu grup atau kumpulan memiliki potensi kontribusi yang lebih besar. Sebab, bilangannya itu langsung besar. Namun, risikonya juga terbilang besar apabila pengelolaan risiko segmen itu tak dijalankan dengan optimal.
"Oleh karena itu, paling penting adalah meningkatkan kemampuan dalam menganalisis dan proses terhadap klien. Makanya makin detail, sehingga kami juga menggunakan Artficial Intelligence (AI) untuk mengelola risiko itu, serta bekerja sama dengan provider lain juga hal yang penting," tuturnya.
Baca Juga: Zurich Syariah Nilai Masih Minimnya Literasi Jadi Tantangan Menggarap Asuransi Umrah
Edhi tak memungkiri bahwa rasio klaim kesehatan yang meningkat dalam beberapa tahun terakhir, membuat pihaknya telah menyesuaikan tarif premi asuransi kesehatan. Hal itu juga menjadi upaya agar bisnis asuransi kesehatan dapat tetap berkelanjutan.
"Untuk membuat bisnisnya jadi sustainable, dalam 1,5 atau 2 tahun terakhir ini, kami sudah stabilized, bahkan tarif-tarif kami sudah stabil dan sudah tak seperti sebelumnya," katanya.
Terkait hal itu, Edhi menerangkan pihaknya dalam beberapa tahun terakhir, telah melakukan dua hal dalam mengantisipasi rasio klaim kesehatan yang menanjak. Dia bilang ZAI melakukan risk improvement dan cost containment untuk menjaga agar harga atau tarifnya tidak naik signifikan.
"Tentu price-nya selalu naik karena ada health inflation," kata Edhi.
Selanjutnya: Wamenhub Pastikan Bandara IMIP Legal: Ada Bea Cukai Hingga Petugas Kemenhub
Menarik Dibaca: Lion City vs Persib Bandung (26/11): Laga Hidup Mati, Jadwal Siaran dan Prediksi Skor
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













