Reporter: Annisa Aninditya Wibawa | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. Kondisi perbankan saat ini, membuat beberapa pihak khawatir perbankan akan stagnan dalam 4 tahun ke depan. Pasalnya, kredit tumbuh selalu lebih tinggi daripada Dana Pihak Ketiga (DPK). "Nanti likuiditas akan mengetat. Maka perbankan akan mentok di situ," ucap Eko Supriyanto, Direktur Biro Riset Infobank, Senin, (3/6).
Ia menyebut, dalam beberapa tahun terakhir saja kredit sudah tumbuh lebih cepat dibanding DPK. Ini membuat Loan to Deposit Ratio (LDR) perbankan meningkat. Pada tahun 2010, LDR perbankan yakni 75%. Di tahun 2011, ini meningkat jadi 79%. Pengujung 2012 kemarin, ini naik lagi menjadi 84,51%.
Infobank memprediksi, pada 2013 ini akan meningkat jadi 89,4%. Lalu pada 5 tahun mendatang, ini berturut-turut akan naik menjadi 94,58%, 100,06%, 105,85%, 111,98%, dan 118,46% di akhir 2018.
Nantinya, ini dapat membuat rasio kredit terhadap Growth Domestic Product (GDP) berada di posisi 34%. Ini pun akan menghambat inklusi finansial yang sedang didorong Bank Indonesia (BI). Selain itu, pertumbuhan kelas menengah yang tinggi juga akan terhambat.
Direktur PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. (BTPN) pun mengakui bahwa selama 10 tahun terakhir, pertumbuhan kredit dibanding GDP selalu bertumbuh. Hanya saja, pendanaan sebagai presentase GDP dari 2002-2007 menurun. Ini kemudian baru meningkat dari 2007-2012. "Lima tahun pertama kita kehilangan momentum," aku Direktur Utama BTPN, Jerry Ng, Senin, (3/6).
Pada kuartal pertama tahun ini, kredit BTPN tumbuh 28% dari Rp 32,1 triliun menjadi Rp 44,1 triliun. Sedangkan, DPK hanya naik 25% dari Rp 37,2 triliun jadi Rp 46,6 triliun. Kredit yang bertumbuh lebih cepat dibanding DPK ini dapat membuat likuiditas perbankan mengetat. Ia menyebut, LDR BTPN berada di kisaran 86-87%.
Namun, Jerry mengaku bahwa ia menggunakan rasio yang lain, yakni Loan to Funding Ratio (LFR). Rasio ini turun ke posisi 77%. Namun, ia tak bilang berapa posisi sebelumnya LFR tersebut. "Sebetulnya rasio itu turun dari yang kita perkirakan. Rasanya (perbankan stagnan) mungkin bukan di 2017-2018. Tapi sinyalnya jelas. Likuiditas akan makin ketat," ungkapnya.
Untungnya, BI pun sebelumnya sudah menetapkan posisi LDR yang wajar. Menurut pihak bank sentral ini, bank harus menjaga LDR normalnya di posisi 78-100%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News