Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - LABUAN BAJO. Perbankan yang tergabung dalam Asean Bankers Associations (ABA) sepakat melakukan integrasi sistem pembayaran.
Asosiasi perbankan ini akan mendorong perluasan integrasi sistem pembayaran yang sudah dimulai dari G20 Roadmap for Enhancing Cross Border Payments.
Ketua Umum Perhimpunan Bank Nasional (Perbanas) Kartika Wirjoatmodjo menyatakan telah ada komitmen dari lima bank sentral di kawasan Asean untuk mengkonektivitaskan sistem pembayaran di kawasan.
Ada Bank Indonesia (BI), Bank Negara Malaysia (BNM), Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP), Monetary Authority of Singapore (MAS), dan Bank of Thailand (BOT). Integrasi sistem pembayaran termasuk QR code dan fast payment di lima negara ini ditargetkan bisa terwujud di akhir 2023.
Baca Juga: Perbanas Jelaskan Peran Perbankan pada Inisiatif Rupiah Digital
Oleh sebab itu, ABA akan mendorong integrasi sistem pembayaran ini bisa mencakup ke seluruh kawasan Asean. Akan ada satu integrasi sistem pembayaran di kawasan Asean yang sudah dimulai oleh Asian 5.
“Sehingga bisa melakukan transaksi transaksi keuangan secara langsung, begitupun dengan penggunaan currency, langsung dari rupiah ke bath atau mata uang lain. Jadi tidak pakai dolar Amerika Serikat agar tidak ada selisih kurs yang besar,” ujarnya pada 50th ASEAN Banking Council Meeting di Labuan Bajo, Jumat (2/12).
Tiko panggilan akrab Kartika menyebut akan ada penggunaan Application Programming Interface (API) sistem pembayaran yang seragam. Pada tahap awal, integrasi ini akan terjadi pada bank besar (bank champion) di masing-masing negara.
Ia mencontohnya, bank asal Indonesia yang bakal terhubung terlebih dahulu adalah bank besar seperti Mandiri, BCA, BRI, dan BNI. Setelah integrasi di lima negara terjadi, maka akan diperluas ke negara lainnya.
Baca Juga: UOB Indonesia Luncurkan UOB Wealth Fair 2022 Sedia Solusi Keuangan Sesuai Kebutuhan
“Lalu, ke depannya penyeragaman QRIS, sehingga dengan menggunakan ponsel pintar nasabah bisa melakukan transaksi QR di merchant yang ada di negara Asean. Maka di sini, kami dari Perbanas maupun ABA akan kembangkan dan mendetailkan agar interoperabilitas dan konektivitas bisa berjalan,” tambah Tiko.
Ia mengaku butuh waktu untuk melakukan penyeragaman satu standar untuk sistem pembayaran dengan merchant yang ada di kawasan. Tiko yakin ketika sistem pembayaran sudah tersedia dan terkoneksi maka integrasi ekonomi (trade integration) di Asean akan terjadi.
“Misalnya, satu Thailand bisa melakukan pembayaran di e-commerce manapun seperti Tokopedia atau Shopee. Nah, dia bisa bayar, dengan sekali klik dan settlement dengan currency-nya,” paparnya.
Sebelumnya, BI menyatakan kerja sama konektivitas pembayaran kawasan tersebut diharapkan dapat mendorong percepatan pemulihan ekonomi dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif. Implementasi kerja sama konektivitas pembayaran kawasan.
Baca Juga: Jelang Akhir Tahun, OCTO Mobile Siap Manjakan Liburan Nasabah
Juga mampu mendukung dan memfasilitasi perdagangan, investasi, pendalaman pasar keuangan, remitansi, pariwisata, dan aktivitas ekonomi lintas batas lainnya. Selain itu, integrasi ini akan mendorong ekosistem ekonomi dan keuangan kawasan yang lebih inklusif.
Inisiasi kerja sama ini juga secara khusus diharapkan dapat mendukung Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) terutama untuk mendorong penetrasi dan eksposur UMKM di pasar global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News