kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.929.000   -4.000   -0,21%
  • USD/IDR 16.271   -91,00   -0,56%
  • IDX 7.937   77,94   0,99%
  • KOMPAS100 1.115   11,54   1,05%
  • LQ45 831   8,32   1,01%
  • ISSI 266   1,52   0,58%
  • IDX30 430   4,24   1,00%
  • IDXHIDIV20 499   4,77   0,97%
  • IDX80 125   1,45   1,17%
  • IDXV30 133   2,22   1,69%
  • IDXQ30 139   1,54   1,11%

Perbankan Besar Makin Gencar Menyalurkan KUR


Senin, 25 Agustus 2025 / 12:42 WIB
Perbankan Besar Makin Gencar Menyalurkan KUR
ILUSTRASI. Penyaluran KUR hingga Juni 2025 telah mencapai Rp 131,84 triliun dari target Rp 300 triliun di tahun ini


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Beberapa bank besar di tanah air terus menggenjot penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), mengingat KUR adalah amanat pemerintah yang bertujuan untuk meningkatkan akses pembiayaan bagi pelaku usaha dengan pembiayaan bersubsidi dan bunga yang rendah.

Sebagai informasi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian melaporkan, penyaluran KUR hingga Juni 2025 telah mencapai Rp 131,84 triliun.

Angka ini hampir mencapai 45% dari target keseluruhan yang sebesar Rp 300 triliun di tahun ini. Dengan demikian, kuota KUR 2025 masih tersisa sekitar Rp 168 triliun.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) sebagai penyalur utama pembiayaan KUR mencatat bahwa hingga Juni 2025, BRI telah menyalurkan KUR sebanyak Rp 83,8 triliun. Sebanyak kredit tersebut disalurkan kepada lebih dari 1,8 juta debitur.

Baca Juga: BRI Salurkan KUR Rp 83 T Semester 1 2025, Simak Cara Dapat KUR & Tabel Angsuran

Direktur Utama BRI Hery Gunardi mengatakan, jika angka ini merupakan bagian dari alokasi KUR tahun 2025 yang telah ditetapkan pemerintah sebelumnya, yang mana untuk BRI mendapatkan alokasi sebesar Rp 175 triliun.

Dengan begitu, maka kuota pembiayaan KUR di BRI yang belum disalurkan ialah Rp 91,7 triliun.

“Sehingga nanti di paruh kedua tahun ini, angka Rp 175 triliun ini bisa kami capai untuk kita salurkan kepada masyarakat yang membutuhkan,” kata Hery.

Dari sisi sektor, mayoritas penyaluran KUR BRI tetap diarahkan ke sektor-sektor produktif. Sektor pertanian menjadi penerima terbesar, kemudian sektor perdagangan menepati posisi kedua, dan diikuti oleh sektor jasa kemasyarakatan, serta sektor industri.

Kemudian, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) juga mengungkapkan bahwa lebih dari 50% kredit UMKM yang disalurkan pada tahun 2025 adalah KUR. Di mana KUR bahkan menjangkau lebih dari 170.000 debitur di sepanjang tahun ini.

Hingga Mei 2025, baki debet kredit UMKM Bank Mandiri (bank only) mencapai Rp 137,7 triliun atau tumbuh 9,24% secara tahunan (YoY).

Ada pun dari jumlah tersebut, sebanyak Rp 69,2 triliun merupakan baki debet KUR, yang mana penyaluran pembiayaan KUR tumbuh 9,31% YoY dibandingkan Mei 2024.

Bank Mandiri mencatat penyaluran KUR paling besar berada pada sektor Perdagangan Besar & Eceran dengan total kredit mencapai Rp 7,9 triliun, kemudian diikuti sektor Pertanian dengan Rp 6,2 triliun, sektor Jasa Produksi mencapai Rp 4,3 triliun, dan terakhir sektor Industri Pengolahan dan lainnya dengan Rp 1,8 triliun.

Selain itu PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) pada semester pertama tahun 2025 menyalurkan pembiayaan KUR senilai total Rp 4,6 triliun. Dana ini disalurkan kepada sekitar 20.000 pelaku usaha.

Jika ditelisik lebih jauh, BNI telah mencatatkan akumulasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada periode tahun 2007 sampai Juni 2025 mencapai Rp 195,6 triliun.

Baca Juga: BNI Kelola Portofolio KUR Rp 195,6 Triliun Sejak Tahun 2007 sampai Kuartal-II 2025

Capaian nilai akumulasi ini meningkat 5,8% secara tahunan (YoY) dibandingkan akumulasi KUR per Juni 2024 lalu yang masih sebesar Rp 184,8 triliun.

Adapun dari sisi jumlah debitur, terjadi kenaikan dari 1,68 juta akumulasi debitur di Juni 2024 menjadi 1,73 juta debitur di Juni 2025 atau tumbuh 3,2% YoY.

“Hal ini menunjukkan bahwa BNI terus memperluas akses pembiayaan kepada pelaku UMKM secara inklusif dan berkelanjutan,” kata Direktur Utama BNI Putrama Wahju Setyawan.

Lebih lanjut Putrama menjelaskan bahwa penyaluran KUR BNI tersebar pada berbagai sektor, mulai dari sektor perdagangan dengan akumulasi kredit senilai Rp 96,2 triliun dan disalurkan pada 434.204 debitur.

Kemudian sektor pertanian, dengan akumulasi kredit senilai Rp 40,8 triliun kepada sejumlah 877.210 debitur.

Diikuti oleh sektor jasa-jasa, dengan akumulasi kredit senilai Rp 27,5 triliun kepada sejumlah 137.313 debitur. Sektor industri pengolahan senilai Rp 12,4 triliun kepada sejumlah 55.678 debitur. Dan tak ketinggalan sektor perikanan senilai Rp 2,5 triliun kepada sejumlah 14.489 debitur.

Baca Juga: BCA Catatkan Penyaluran KUR Sudah Mencapai Rp 335,99 Miliar hingga Juni 2025

Tak ketinggalan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyampaikan bahwa pihaknya senantiasa berkomitmen untuk turut serta dalam penyaluran KUR.

Ada pun hingga Juni 2025, dicatat BCA telah menyalurkan KUR sebesar Rp 335,99 miliar. Dengan demikian, realisasi ini sudah mencapai 37,33% dari total target penyaluran KUR sepanjang tahun 2025 ini.

EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn bilang, BCA terus menyalurkan KUR secara pruden, dengan mempertimbangkan prinsip kehati-hatian serta penerapan manajemen risiko yang disiplin.

“Penyaluran KUR tanpa agunan merupakan bentuk upaya perseroan untuk memberikan akses pembiayaan bagi para pelaku usaha kecil dan menengah yang belum memiliki agunan yang cukup. Perseroan telah memiliki manajemen risiko yang disiplin, dalam menyalurkan KUR tanpa agunan hingga Rp 100 juta,” kata Hera.

Selanjutnya: Pegadaian Raih Penghargaan OJK Financial Literacy Award 2025

Menarik Dibaca: Harga Emas Siang Ini Tergelincir Setelah Menanjak Jumat Lalu

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×