Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi cash management atau pengelolaan kas di sejumlah bank tercatat tumbuh positif, hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah nasabah yang menggunakan layanan tersebut. Pertumbuhan ini pun turut mendorong pendapatan berbasis komisi alias fee based income dan juga dana murah bank.
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) misalnya, yang mencatatkan pertumbuhan positif pada bisnis cash management. Kendati BTN tidak menyebutkan berapa realisasi transaksinya, namun pengguna BTN Cash Management tercatat meningkat 75% secara tahunan per Agustus 2024 dan mencapai 17.000 perusahaan. Nasabah masih di dominasi sektor property related, education, dan healthcare.
Ramon Armando, Corporate Secretary BTN mengatakan, peningkatan ini didukung oleh beberapa fitur-fitur baru, peningkatan layanan pada nasabah prima, dan stabilisasi sistem.
"Cash Management merupakan salah satu strategi untuk menghimpun dana transaksional. Tahun ini kami fokus pada peningkatan pengguna aktif bertransaksi," ujar Ramon kepada kontan.co.id, Minggu (25/8).
Baca Juga: Isu Gandeng Muhammadiyah Warnai Penguatan Saham BTN (BBTN)
Hingga akhir tahun, Perseroan menargetkan nasabah pengguna BTN Cash Management dapat mencapai 18.000 perusahaan. Kemudian jumlah transaksi dan volume diharapkan meningkat 25% - 30% dari tahun lalu.
Ramon mengatakan, Cash Management memang masih menjadi layanan champion di BTN untuk institusi dimana 70% dana pihak ketiga ditopang oleh institusi. Pihaknya juga banyak melakukan peningkatan fitur dan kemudahan layanan pada Cash Management System agar menarik minat nasabah untuk bertransaksi.
"Kami tetap mengembangkan fitur-fitur baru yang memudahkan pengguna BTN Cash Management khususnya untuk pengguna pada industri property related sebagai base customer yang dominan di BTN," tandasnya.
Pertumbuhan juga dirasakan pada bisnis cash management yang dijalankan Bank BJB. juga terus bertumbuh. Secara tahunan per Juli 2024, transaksinya tumbuh 13,6% yoy.
"Bagi BJB yang menjalankan bisnis dengan pengelolaan ekosistem pemerintah keuangan daerah tentu produk ini banyak digunakan oleh nasabah-nasabah baik nasabah instansi-instansi dalam lingkungan pemerintah daerah maupun swasta yang pengelolaan keuangannya dipercayakan kepada Bank BJB," jelas Yuddy Renaldi, Direktur Utama Bank BJB.
Kedepan, pihaknya terus mendorong jumlah nasabah yang menggunakan jasa cash management BJB dapat terus bertumbuh baik dari jumlah maupun volume transaksinya. Oleh karena itu, strateginya bukan hanya mengoptimalkan ekosistem pemerintah daerah, tetapi juga swasta baik di wilayah operasional Bank BJB maupun dalam wilayah kerja anak usaha KUB.
Baca Juga: MNC Kapital dan Bank BJB Kerjasama dalam Layanan Keuangan Digital dan Jasa Perbankan
"Karena mereka dapat menggunakan infrastruktur yang dimiliki BJB termasuk cash management ini sehingga memberikan nilai bagi BJB grup secara konsolidasi," imbuhnya.
Kemudian, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga melakukan berbagai pengembangan bisnis dan inovasi layanan Cash Management, untuk memenuhi kebutuhan nasabah yang berkembang.
EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatakan, kemudahan dan fleksibilitas transaksi yang ditawarkan oleh Cash Management BCA turut berkontribusi dalam menjaga arus kas dalam ekosistem BCA, sehingga menopang pertumbuhan dana pihak ketiga, khususnya CASA.
Hingga Juni 2024, jumlah nasabah yang menggunakan layanan Cash Management BCA tumbuh sebesar 14% YoY.
"Cash Management BCA menjalankan berbagai strategi, yakni membangun ekosistem digital melalui Open Banking API berbasis SNAP, Multi Payroll, deepening & expanding komunitas bisnis, pengembangan solusi tailor made yang sesuai dengan kebutuhan nasabah, serta meningkatkan customer engagement dan people excellence," ungkap Hera.
Dalam pengembangan layanan Cash Management, BCA juga memanfaatkan big data, data analytics dan business intelligence untuk mendukung keputusan bisnis, serta memperluas kolaborasi melalui digital strategic partnership sebagai salah satu bentuk value-added services.
Baca Juga: Penyaluran Kredit UMKM BCA Capai Rp 114,4 Triliun, Naik 20% di Semester I-2024
Adapun pertumbuhan transaksi dan nasabah Cash Management BCA turut berkontribusi positif bagi kenaikan pendapatan selain bunga BCA. Secara keseluruhan, pendapatan selain bunga BCA naik 12,1% YoY menjadi Rp12,4 triliun pada semester-I 2024, ditopang pendapatan fee dan komisi yang tumbuh 8,0% YoY menjadi Rp 9,1 triliun.
"Ke depan, kami berharap bisnis cash management BCA dapat terus bertumbuh positif di 2024. Kami akan terus menghadirkan inovasi solusi serta meningkatkan sinergi melalui pengembangan digital strategic partnership guna menciptakan seamless ecosystem yang akan menjamin kenyamanan dan kemudahan bagi nasabah dalam bertransaksi," pungkas Hera.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News