kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Sejumlah Bank Catat Pertumbuhan Bisnis Cash Management di Tahun Lalu


Minggu, 03 Maret 2024 / 16:05 WIB
Sejumlah Bank Catat Pertumbuhan Bisnis Cash Management di Tahun Lalu
ILUSTRASI. Bisnis cash management atau pengelolaan kas di sejumlah perbankan menunjukkan tren peningkatan.


Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis cash management atau pengelolaan kas di sejumlah perbankan menunjukkan tren peningkatan. Mulai dari nilai transaksi, volume transaksi, hingga peningkatan jumlah nasabah. 

Ambil contoh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) yang sejak meluncurkan QLola pada 2022 lalu mampu mendongkrak bisnis cash management bank ini. Tahun 2023 lalu, transaksi cash management BRI tumbuh 33,9% year-on-year (yoy) menjadi Rp 6.788 triliun. Peningkatan tersebut terjadi di segmen wholesale dan non-wholesale dengan penambahan lebih dari 4.800 pengguna baru.

Direktur Bisnis Wholesale dan Kelembagaan BRI Agus Noorsanto mengatakan, platform Qlola menjadi salah satu yang jadi penopang kenaikan bisnis cash management BRI. Apalagi BRI terus melakukan transformasi secara digital demi memberi pengalaman unique value proposition kepada nasabah. 

Salah satu fitur andalan adalah Qlola Cash Management Infopool, yakni fitur untuk memantau seluruh rekening perusahaa, baik di rekening BRI maupun di bank lain. Selain itu juga memantau aktivitas bisnis seperti holding, principal, subsidiary, bahkan mitra yang ada di luar negeri dalam satu laporan. 

“Transformasi digital tetap menjadi fokus utama dalam perkembangan teknologi dan digital di bidang transaction banking. QLola memberikan kemudahan sehingga nasabah dapat memonitor saldo rekening ataupun aktivitas bisnis. ni adalah salah satu fitur yang kami siapkan untuk meningkatkan efisiensi nasabah,” kata Agus beberapa waktu lalu. 

Baca Juga: Inovasi QLola by BRI Buat Transaksi Bisnis Nasabah Kian Mudah & Praktis

Pada tahun lalu, BRI telah menambahkan fitur Global Cash Management System yang nisa digunakan oleh nasabah BRI dari Singapore dan Timor Leste.

Selain peluncuran platform QLola, Agus mengatakan, BRI melakukan kolaborasi dengan berbagai perusahaan fintech untuk meningkatkan layanan transaksi. 

“Melalui sinergi ini, harapannya BRI dapat mengolaborasikan kerjasama teknologi yang dimiliki oleh perusahaan fintech untuk mendukung inovasi dalam layanan transaksi nasabah,” lanjutnya.

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) yang mencatatkan kenaikan nilai transaksi bisnis cash management yang mencapai Rp 164,2 triliun pada 2023 lalu atau tumbuh 86,1% secara tahunan. Sementara volume transaksi mencapai 14.600 transaksi, naik 22,9% dibandingkan tahun 2022. 

Corporate Secretary BTN Ramon Armando mengungkapkan pertumbuhan transaksi cash management disebabkan penambahan fitur yang memudahkan nasabah bertransaksi. 

Sementara untuk akuisisi nasabah, BTN fokus kepada institusi pendidikan, perdagangan, industrial estate, property related, dan kesehatan. Ramon optimis dapat meningkatkan jumlah transaksi cash management akan tumbuh hingga 10% di tahun ini. 

“Kami akan menjalin banyak kerjasama dengan mitra eksternal, yang mana BTN akan menggabungkan produknya dengan bisnis pihak ketiga untuk memberikan solusi perbankan,” kata Ramon kepada KONTAN, Minggu (3/3). 

Baca Juga: Jaga Likuiditas, Perbankan Bakal Ramaikan Penerbitan Surat Utang Tahun Ini

Bank swasta terbesar di Indonesia yakni PT Bank Central Asia Tbk (BCA) juga mencatat kenaikan bisnis cash management dari sisi nasabah sebesar 15% secara tahunan per Desember 2023.

Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn menyebut transaksi cash management turut berkontribusi dalam menjaga aliran dana sehingga menopang pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK), khususnya CASA. Adapun total CASA BCA naik 4,3% you per Desember 2023, di atas rata-rata industri yang sebesar 2,9% YoY. 

"Cash management BCA membangun ekosistem digital melalui Open Banking API berbasis SNAP, Multi Payroll, deepening & expanding komunitas bisnis, pengembangan solusi tailor made, serta meningkatkan customer engagement dan people excellence,” kata Hera kepada KONTAN, Minggu (3/3). 

Hera menyebutkan, cash managemen di BCA ini memanfaatkan big data, data analytics dan business intelligence dalam pelayanannya. Ia pun berharap bisnis ini terus tumbuh positif kedepannya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×