kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.016.000   36.000   1,82%
  • USD/IDR 16.860   -50,00   -0,30%
  • IDX 6.538   92,30   1,43%
  • KOMPAS100 939   12,04   1,30%
  • LQ45 730   8,52   1,18%
  • ISSI 209   2,52   1,22%
  • IDX30 378   3,03   0,81%
  • IDXHIDIV20 458   4,62   1,02%
  • IDX80 106   1,33   1,26%
  • IDXV30 113   1,41   1,27%
  • IDXQ30 124   0,78   0,63%

Perbankan Diminta Selektif Salurkan Kredit ke Fintech Hingga Startup, Ini Alasannya


Sabtu, 15 Februari 2025 / 08:58 WIB
Perbankan Diminta Selektif Salurkan Kredit ke Fintech Hingga Startup, Ini Alasannya
ILUSTRASI. Petugas menghitung uang pecahan dolar AS di Bank Mandiri, Jakarta, Jumat (11/10/2024). Berbagai kasus yang terjadi terhadap fintech P2P hingga startup telah memberikan efek domino.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

Sependapat, Direktur Keuangan PT Bank Raya Indonesia Tbk Rustati Suri Pertiwi juga mengaku selalu melakukan review dan analisis background checking secara mendalam untuk setiap partner yang akan maupun yang sudah bekerjasama.

Adapun, Tiwi merinci indikator penentuan kualitas partner didasari pada beberapa hal. Di antaranya adalah status NPL fntech, rasio bisnis hingga rencana bisnis tersebut yang sesuai dengan standar Bank Raya.

“Harapannya, penyaluran kredit yang dilakukan dapat tepat sasaran dengan kualitas yang terjaga,” ujar Tiwi.

Baca Juga: Prabowo Minta Menteri Kurangi Kegiatan Seremonial Hingga Perjalanan Dinas

Ia juga mengaku pernah melakukan pemutusan kerjasama dengan beberapa fintech. Sayangnya, ia tak menyebutkan berapa jumlah fintech yang telah diputus.

Hingga bulan September 2024, kredit chanelling Bank Raya hanya tumbuh 4,6% secara tahunan dengan outstanding sebesar Rp 184 miliar. Tiwi menyoroti pertumbuhan ini relatif lebih rendah dari total pertumbuhan kredit digital yang mencapai 90,4% dengan outstanding sebesar Rp 1,8 triliun.

“Tetap mengembangkan channeling, tapi tidak menjadi strategi prioritas,” ujarnya.

Direktur Kepatuhan PT Bank Jago Tbk Tjit Siat Fun atau akrab dipanggil Afun menambahkan pihaknya selalu mengukur risiko-risiko dengan memilih atau menyeleksi mitra pembiayaan secara berkala. 

Baca Juga: Prabowo Minta Menteri Kurangi Kegiatan Seremonial Hingga Perjalanan Dinas

Dalam hal ini, pihaknya terus mempelajari risiko, perilaku, dan tren pada setiap mitra sehingga bisa mengantisipasi potensi kualitas kredit yang memburuk. Untungnya, Bank Jago pun lebih banyak menyalurkan kredit channeling ke ekosistem sendiri yaitu Grup Goto.

“Melalui kolaborasi dengan berbagai mitra (partner), seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, dan lembaga keuangan lainnya,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×