kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Perbankan dorong porsi kredit UMKM di tahun 2019 ini


Minggu, 26 Mei 2019 / 15:31 WIB
Perbankan dorong porsi kredit UMKM di tahun 2019 ini


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini sejumlah bank besar dan menengah tengah berupaya untuk meningkatkan porsi kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Adapun, merujuk statistik perbankan Indonesia (SPI) yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Maret 2019 porsi kredit UMKM Bank Umum sudah mencapai 18,5% dari total kredit secara industri.

Jumlah itu meningkat dari periode setahun sebelumnya yang baru mencapai 18,39% dari total kredit per Maret 2018.

Pemerintah melalui Bank Indonesia (BI) sejak tahun lalu memang telah menginstruksikan perbankan untuk mendorong porsi kredit UMKM minimal 20% dari total kredit. Hal ini merupakan cara pemerintah untuk menggerakkan ekonomi domestik terutama di sektor produktif dan UMKM.

Salah satu bank yang sejak beberapa tahun terakhir serius menggarap segmen ini yakni PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI). Direktur Bisnis UMKM dan Jaringan BNI Catur Budi Harto menjelaskan pada akhir kuartal I 2019 lalu porsi kredit UMKM perseroan sudah mencapai 19,51%. Bergerak sedikit dari tahun lalu sebesar 19%.

Hal tersebut utamanya ditopang kenaikan kredit UMKM BNI pada kuartal I 2019 mencapai 10,02% secara year to date (ytd) atau mencapai 23% secara yoy.

"Segmen UMKM tetap diproyeksikan tumbuh di atas 10% dengan fokus pada program pemerintah (kredit usaha rakyat/KUR) dan sektor-sektor unggulan daerah," terang Catur kepada Kontan.co.id, Jumat (24/5). Bank berlogo 46 ini optimis di akhir 2019 ini porsi kredit UMKM BNI mampu menyentuh 20%.

Senada, PT Bank Bukopin Tbk juga menjadikan kredit UMKM sebagai fokus pertumbuhan di tahun ini. Walau tidak merinci secara detail. Sampai dengan April 2019 pencapaian kredit UMKM Bukopin disebut sudah melebihi target perseroan.

"Bisnis UMKM di tahun 2019 ini mulai menunjukkan perkembangan, sehingga kreditnya pun mengikuti adanya perkembangan," terang Direktur UMKM Bank Bukopin Heri Purwanto. Sampai kuartal I 2019 ini menurut Heri pertumbuhan kredit UMKM perseroan telah meningkat sebesar 5% secara year on year (yoy). Adapun, porsi kredit UMKM dan konsumer merupakan yang terbesar dari total kredit perseroan yakni sekitar 65% lebih.

Sebagai cara untuk mendorong kredit UMKM, Bukopin tengah melakukan strategi channeling dengan menggandeng perusahaan start-up. Salah satunya Carklik.com penyedia jasa jual-beli roda empat, Bukopin nantinya akan memberikan kredit UMKM kepada showroom yang bekerjasama dengan nilai masing-masing Rp 2,5 miliar.

Bank berkode saham BBKP ini optimis hal ini bisa menambah portofolio kredit UMKM perseroan setidaknya Rp 50 miliar pada tahap pertama.

Setali tiga uang, Presiden Direktur PT Bank OCBC NISP Tbk Parwati Surjaudaja menyebutkan target kredit UMKM di tahun ini mampu naik sebesar 10%-15%. "Segmen UMKM masih berpotensi tumbuh baik di 2019 ini. Pertumbuhannya saat ini sejalan dengan industri," tuturnya.

Parwati pun mengatakan tahun ini perseroan akan berupaya untuk meningkatkan porsi UMKM sesuai dengan arahan Pemerintah. Adapun, per Maret 2019 porsi kredit UMKM terhadap total kredit OCBC NISP tercatat sebesar 17%.

Sebagai informasi saja, per Maret 2019 kredit UMKM secara industri sudah tumbuh 11,36% dari Rp 878,98 triliun per Maret 2018 menjadi Rp 978,87 triliun. Mayoritas kredit tersebut diserap oleh kredit modal kerja (KMK) sebanyak Rp 716,69 triliun dan meningkat 10,02% secara yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×