kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perbankan Indonesia Terus Perluas Kantor Cabang di Luar Negeri


Kamis, 22 Agustus 2024 / 21:19 WIB
Perbankan Indonesia Terus Perluas Kantor Cabang di Luar Negeri
ILUSTRASI. Petugas Kantor BNI Cabang Seoul, Korea Selatan, melayani nasabah pada hari ke 3 setelah lebaran, Jumat (7/6/2019). Kendati, kondisi perekonomian global saat ini sedang tidak baik-baik saja sejumlah bank nasional agresif buka kantor cabang di luar negeri.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati, kondisi perekonomian global saat ini sedang tidak baik-baik saja, dibayangi geopolitik dan suku bunga tinggi, sejumlah bank nasional terlihat makin agresif membuka kantor cabang di luar negeri.

Jika melirik data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), jumlah Kantor Cabang Bank yang Berlokasi di Luar Negeri (KCBLN) yang beroperasi saat ini memang ada penurunan. Setidaknya, pada Mei 2023 jumlahnya mencapai 23 unit dan Mei 2024 susut jadi 19 unit.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) misalnya yang akan kembali membuka Kantor Cabang Luar Negeri. Yakni di Sydney, Australia. BNI telah mendapatkan restu dari otoritas perbankan Australia, Australian Prudential Regulation Authority (APRA) pada Mei 2024 lalu.

Baca Juga: Hampir Semua Bank di China Menolak Memproses Pembayaran dari Rusia, Ada Apa?

"Pada tahun 2022 BNI telah berhasil mendirikan Representative Office di Amsterdam yang telah mendorong perluasan bisnis BNI di Eropa. Melanjutkan keberhasilan tersebut, saat ini BNI sedang dalam proses pendirian Rep Office di Sydney, Australia, yang direncanakan akan diresmikan pada kuartal ketiga 2024. Tentunya ini akan semakin memperluas eksistensi BNI di kancah Internasional," ungkap Direktur Finance Novita Widya Anggraini saat paparan kinerja BNI, Kamis (22/8).  

Ada tiga target ekspansi BNI di Australia, yakni kredit bilateral, untuk membantu diaspora Indonesia yang berada di sana, termasuk sosialisasinya.

“Untuk memberikan kredit bilateral, dan semakin banyak perusahaan Indonesia yang semakin bisa bereaksi ke Australia dan juga untuk membantu diaspora, dan juga kita melakukan berusaha untuk melakukan sosialisasi Diaspora Saving melalui  BNI mobile banking,” papar Novita.

Baca Juga: Perbankan Indonesia Lirik Potensi Perluas Kantor Cabang di Luar Negeri

Adapun saat ini, BNI memiliki 7 KLN yang tersebar di London, New York, Seoul, Singapura, Tokyo, Hong Kong, hingga Amsterdam.

Kantor luar negeri BNI juga disebut Novitaa secara konsisten menunjukkan kinerja yang positif dari tahun ke tahun. Pertumbuhan ini didorong oleh kenaikan dari sisi aset khususnya lokal loan yang naik mencapai 58,97 secara year on year.

"Kemudian secara profitabilitas pertumbuhan earning before tax dari KLN ini juga mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini terutama didukung oleh kenaikan pendapatan bunga dari debitur-debitur BNI yang berada di kantor luar negeri atau nasabah kantor luar negeri seperti Singapore, Hongkong dan juga di London," katanya.

Selain itu, ekspansi yang fokus pada aset berkualitas tinggi seperti fasilitas sindikasi, kemudian juga penurunan interest expense serta efisiensi biaya operasional yang efektif disebut Novita merupakan strategi-strategi utama dalam meningkatkan profitabilitas kantor luar negeri BNI.

Baca Juga: Bisnis Bank Asing di Indonesia Ciamik, Ini Faktor Penopangnya

Fee based income dari KLN juga tumbuh 86% secara year on year. Hal ini dikontribusikan dari loan commission, khususnya di BNI cabang Singapura, London dan Tokyo. Khusus untuk loan commission dari kredit sindikasi KLN sendiri mengalami pertumbuhan sebesar di atas 500% yang didominasi oleh kantor luar negeri Singapura.

Di tengah ketidakpastian ekonomi global yang berkelanjutan serta lonjakan fed fund rate kantor luar negeri BNI berhasil mencatatkan pertumbuhan profitabilitas sebesar satu setengah kali lipat apabila dibandingkan dengan kuartal kedua tahun 2023.

"Pertumbuhan ini didorong oleh strategi ekspansi yang fokus pada aset berkualitas tinggi, kemudian juga strategi menurunkan interest expand serta efisiensi biaya operasional yang efektif," imbuhnya.

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) juga kian serius untuk membuka KCBLN. Bank yang fokus pada kredit properti ini menyasar negeri tetangga, Timor Leste.

Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu pun mengungkapkan bahwa rencana tersebut dimasukkan dalam revisi Rencana Bisnis Bank (RBB) di Juni ini. Namun, pelaksanaan rencana tersebut tidak terburu-buru dan melihat situasi.

Baca Juga: Bisnis Bank Asing di Indonesia Disokong Nasabah Korporasi Multinasional

Untuk saat ini, Nixon bilang bahwa pihaknya sedang mencari tempat yang tepat. Ditambah, melihat perkembangan ekonomi yang ada. “Apakah memungkinkan sekarang masuk ke Timor Leste, karena mereka kan kena juga masalah global ekonomi ini,” ujarnya.

Sebagai informasi, rencana pembukaan cabang di Timor Leste ini menjadi yang pertama bagi BTN untuk berekspansi ke luar negeri. Sehingga, rencana ini memang perlu dilakukan secara hati-hati. 

Tujuan BTN membuka rencana ekspansi di luar negeri merupakan salah satu strategi bank dalam mencari pendanaan dalam bentuk valuta asing. “Tapi kita tunggu, karena di dalam negeri juga masih seru,” ujar Nixon.

Sementara itu, ada juga PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) yang sedang berkutat dengan pembukaan cabang di Arab Saudi. 

"Kami berharap dapat memperluas layanan luar negeri ke wilayah Kerajaan Saudi Arabia karena melihat potensi bisnis terutama dari bisnis haji dan umrah di mana Indonesia termasuk negara tertinggi yang mengirimkan jamaah haji dan umrah ke Tanah Suci Mekkah dan Madinah," ungkap Wakil Direktur Utama BSI Bob Tyasika Ananta.

Baca Juga: Geliat Bank Nasional Perluas Kantor Cabang di Luar Negeri

Pihaknya menyadari bahwa memang ada revisi beberapa dokumen yang diperlukan. Untuk saat ini, ia memastikan dokumen pengurusan pembukaan kantor cabang sudah ada di Bank Sentral Arab Saudi. Walau demikian ia berharap pembukaan kantor cabang di Arab Saudi bisa selesai di tahun ini.

Ekspansi layanan BSI kepada nasabahnya di Arab Saudi juga telah didukung dengan penerbitan kartu debit, QRIS, dan mesin EDC di berbagai merchant yang ada di Arab Saudi.

Untuk diketahui, saat ini BSI baru memiliki satu cabang di Luar Negeri yang berlokasi di Dubai. Sejak memperoleh izin operasional pada akhir 2023, KC Dubai terus mensosialisasikan layanan kepada komunitas bisnis di negara tersebut dan telah membukukan pembiayaan kepada pengusaha offshore.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×