Reporter: Yoliawan H | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan makin serius mengembangkan layanan digital dan teknologi informasi (TI) di tahun 2018. Selain untuk meningkatkan layanan perbankan yang kian modern lewat digital, bank juga mengimbanginya dengan meningkatkan keamanan transaksi perbankan.
Itu sebabnya, bank mengalokasikan dana besar untuk pengembangan TI. Apalagi, kejahatan bank seperti skimming atau pencurian data nasabah lewat kloning di mesin ATM kembali marak belakangan. Antisipasi ini tercermin dari belanja modal atau capital expenditure (capex) bank di bidang digital dan TI yang terus meningkat.
PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) misalnya menyiapkan hampir 50% dari total belanja modal tahun ini yang sebesar Rp 2 triliun untuk pengembangan teknologi digital dan TI. Dadang Setiabudi, SEVP IT BNI menyebut, belanja modal BNI untuk TI di tahun ini sekitar Rp 1 triliun.
Jumlah ini lebih tinggi sedikit dari alokasi tahun lalu untuk digital dan TI. "Penggunaannya terkait dengan proyek-proyek digital BNI kata Dadang, Selasa (20/3).
Dadang menjelaskan, rencana pengembangan TI ke depan secara garis besar membangun sistem application program interface (API) untuk konektivitas dengan komunitas-komunitas digital, pembayaran atau payment-berbasis digital, serta penyiapan infrastruktur untuk menjaga kapasitas terhadap kebutuhan bisnis.
Sekadar informasi, pada tahun 2017 lalu total belanja modal BNI juga sekitar Rp 2 triliun. Pada tahun lalu, belanja modal khusus untuk TI di bawah Rp 1 triliun.
Tak mau kalah, PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) juga meningkat anggaran belanja modal digital dan TI di tahun ini. Hampir setengah dari total anggaran belanja BTN untuk sektor tersebut.
Maryono, Direktur Utama BTN menuturkan, tahun ini total belanja modal BTN mencapai Rp 500 miliar. Untuk IT dan digital saja kami siapkan sekitar Rp 200 miliar. Nilai belanja modal TI dan digital tahun ini meningkat sekitar 20% hingga 30% bila dibandingkan dengan tahun 2017, ungkap Maryono, Selasa (20/3).
Meski begitu alokasi anggaran belanja modal untuk digital dan TI BTN tahun ini masih akan dibahas pada agenda Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang akan digelar minggu ini.
Adapun PT Bank Mandiri Tbk menyiapkan anggaran belanja modal sebesar US$ 120 juta untuk tahun 2018 atau setara dengan Rp 1,64 triliun (kurs 1US$=Rp 13.700 per dollar Amerika Serikat, khusus untuk pengembangan digital dan TI. Sedangkan total belanja modal Bank Mandiri mencapai Rp 3 triliun. Tahun lalu, belanja TI bank ini sebesar Rp 1,4 triliun.
Rico Usthavia Frans, Direktur Teknologi dan Digital Banking Bank Mandiri menjelaskan, dari nilai tersebut ada alokasi khusus untuk keamanan atau security IT dan digital sekitar US$ 15 juta hingga US$ 20 juta. Ini mencakup membangun kemanan digital dan pengembangan dan perbaikan infrastruktur keamanan digital. Sementara alokasi sisanya untuk kebutuhan lainnya seperti membangun pusat data di Surabaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News