kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,02   -8,28   -0.91%
  • EMAS1.318.000 0,61%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perbankan mulai batasi kredit valas, ini alasannya


Selasa, 03 Desember 2019 / 17:56 WIB
Perbankan mulai batasi kredit valas, ini alasannya


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi

Adapun, sektor kredit valas yang disalurkan paling besar mengalir ke sektor pengolahan, tekstil, sepatu yang berorientasi ekspor. "Kredit valas tergantung permintaan dan kebutuhan debitur saja," kata Made kepada Kontan.co.id, Selasa (3/12). 

Di sisi lain, pertumbuhannya pun diakui Made cukup deras mencapai 10% secara year on year (yoy) hingga awal kuartal IV-2019.

Kendati memiliki risiko yang lebih tinggi dibanding kredit rupiah, BWS belum punya rencana untuk mengurangi eksposur kredit valas. Namun, setidaknya akan dijaga di batas stabil.

Memiliki strategi yang mirip dengan BCA, PT Bank OCBC NISP Tbk juga mulai mencatatkan penurunan porsi kredit valas. Presiden Direktur OCBC NISP Parwati Surjaudaja mengungkap, sejalan dengan tren penurunan mata uang dolar AS porsi kredit valas OCBC NISP susut dari 24% menjadi 20% dari total portofolio kredit perusahaan.

Baca Juga: Penyaluran kredit tumbuh melambat, ini kata Bank Mayora

"Bisnisnya berkurang, mungkin karena kebutuhannya dan juga faktor risiko, ini kombinasi," ujarnya beberapa waktu lalu. 

Parwati menyebut pihaknya akan menjaga penyaluran kredit baik rupiah dan valas di level terjaga dan konservatif yakni di kisaran 9% pada tahun depan.

Sebagai informasi saja, merujuk data statistik perbankan Indonesia yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) total kredit valas per September 2019 mencapai Rp 792,32 triliun. 

Realisasi tersebut turun sebesar 1,36% secara dari periode yang sama tahun sebelumnya atau year on year (yoy). Dari sisi porsi kredit valas terhadap total kredit per September 2019 hanya sebesar 14,34% saja turun dari tahun sebelumnya 15,68%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×