kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perbankan Optimis kredit akan Tumbuh Semakin Tinggi


Kamis, 26 Mei 2022 / 16:02 WIB
Perbankan Optimis kredit akan Tumbuh Semakin Tinggi
ILUSTRASI. Petugas teller melayani nasabah./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/02/07/2021.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit perbankan semakin bergairah hingga memasuki kuartal II 2021. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat kredit per April 2022 tumbuh 9,1% secara year on year (yoy). Capaian ini meningkat signifikan dari Maret yang baru mencatat pertumbuhan 6,67% YoY. Khusus kredit segmen Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) tumbuh 16,76% YoY

Sementara sepanjang tahun ini hingga April atau secara year to date (ytd), kredit perbankan telah tumbuh 3,69%.  Secara sektoral, OJK mencatat kredit sektor pertambangan dan manufaktur mencatatkan kenaikan terbesar secara bulanan atau month to month (mtm) masing-masing sebesar Rp 21,5 triliun dan Rp 20,8 triliun. 

Namun, prospek pertumbuhan kredit perbankan dibayangi dengan kenaikan suku bunga. Bank Indonesia (BI) diproyeksikan akan mengerek kenaikan suku bunga acuan ke depan mengikuti kebijakan bank sentral global.

Baca Juga: LPS: Likuiditas Perbankan Relatif Kuat Ditopang Pertumbuhan DPK 10,1% per April

Kenaikan suku bunga acuan akan meningkatkan biaya dana sehingga perbankan mau tidak mau bakal mengerek bunga kredit. Meski demikian, sejumlah bank optimis penyaluran kredit perbankan akan semakin membaik ke depan karena likuiditas masih terjaga baik.

Secara individu, ada bank besar yang bahkan telah mencatatkan pertumbuhan kredit sampai dua digit pada bulan April. Salah satunya adalah PT Bank Mandiri Tbk. Bank pelat merah ini secara bank only mencatatkan pertumbuhan kredit jauh di atas industri yakni tumbuh 12,2% YoY. 

Pertumbuhan kredit Bank Mandiri disertai dengan kualitas terjaga. "Penyaluran kredit ini dilakukan secara prudent, sehingga kualitas kredit Bank Mandiri masih tetap terjaga," kata Rudi As Aturridha Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri pada Kontan.co.id, Rabu (25/5). 

Dalam pengelolaan likuiditas, Bank Mandiri terus menjaga kecukupan pemenuhan indikator risiko likuiditas dan optimalisasi pendanaan yang dimiliki. Rudi bilang, saat ini kondisi likuiditas Bank Mandiri dapat terjaga dengan baik di mana dapat dilihat salah satunya dari realisasi rasio likuiditas seperti pemenuhan Giro Wajib Minimum (GWM) yang selalu sesuai dengan ketentuan BI.

Walaupun kondisi likuiditas akan semakin mengetat dengan adanya kenaikan GWM, Bank Mandiri masih optimis DPR akan terus tumbuh sampai akhir tahun. Perseroan juga akan selalu menjaga keseimbangan antara kecukupan likuiditas dan ekspansi kredit yang sehat sehingga bisa melakukan pemenuhan GWM Rupiah sesuai dengan ketentuan BI.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) juga meraih pertumbuhan kredit lebih tinggi dari industri. Secara bank only, kredit BRI per April 2022 tumbuh 9,75% YoY. Maklum, portofolio kredit bank ini memang lebih dari 80% berasal dari segmen UMKM yang tercatat semakin bergairah. 

"Untuk kredit segmen UMKM tercatat terus meningkat, dengan kredit mikro tercatat tumbuh paling tinggi yakni sebesar 15,61%. Untuk segmen korporasi (non UMKM) juga tercatat tumbuh positif sebesar 4,47% yoy," jelas Aestika Oryza Gunarto Sekretaris Perusahaan BRI.  

Seiring realisasi kredit sampai April, BRI optimistis target kredit tahun ini yang ditetapkan sebesar 9%-11% akan tercapai. Bahkan, Aestika bilang, BRI juga tetap membuka raung untuk merevisi naik target kredit tahun ini.

Adapun penyaluran kredit PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) sampai April 2022 tercatat tumbuh sebesar 6,89% YoY. Sedangkan dibandingkan akhir tahun lalu, telah meningkat 2,04% (ytd).

Baca Juga: Kredit dan DPK Tumbuh Tinggi, OJK Beberkan Kondisi Perbankan di April 2022

Haru Koesmahargyo Direktur Utama BTN mengatakan, selain didorong oleh KPR Non Subsidi, pertumbuhan kredit tersebut juga didukung oleh segmen komersial dan korporasi. Hal itu sejalan dengan perbaikan kondisi ekonomi dan bisnis pada sektor riil.

Dengan melihat capaian hingga April ini, Haru mengatakan, BTN masih menargetkan pertumbuhan kredit pada kisaran 9%-11% sampai akhir tahun. Pertumbuhan itu akan disertai dengan perbaikan proses bisnis dan kualitas aset.

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) berharap permintaan kredit akan semakin terdorong ke depan yang ditopang oleh kondisi likuiditas perseroan yang masih memadai dan pemulihan ekonomi yang tersu berlanjut. "BCA berharap kredit akan tumbuh di kisaran 6%-8% tahun ini," kata Hera F Haryn EVP Sekretarian dan Komunikasi Perusahaan BCA. 

Namun, BCA belum merilis perkembangan kreditnya hingga April.  Sedangkan per Maret 2022, kredit bank swasta terbesar di Tanah Air ini tumbuh 8,6% YoY menjadi Rp637,1 triliun. Kredit korporasi naik 9,2% YoY dan menjadi penopang utama pertumbuhan total kredit BCA. Seiring dengan aktivitas bisnis yang membaik, kredit komersial dan UKM naik 8,2% YoY.

Hera bilang, BCA senantiasa berkomitmen untuk menyalurkan kredit secara prudent dan tetap mengkaji peluang di berbagai sektor sekaligus mempertimbangkan prinsip kehati-hatian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×