kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perbankan optimistis target pertumbuhan kredit 4% bisa dicapai, disokong bank BUMN


Rabu, 05 Agustus 2020 / 20:39 WIB
Perbankan optimistis target pertumbuhan kredit 4% bisa dicapai, disokong bank BUMN
ILUSTRASI. Nasabah menggunakan anjungan tunai mandiri Bank BRI Jakarta


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Maraknya stimulus perekonomian yang ditebar pemerintah bikin Otoritas Jasa Keuangan (OJK) optimistis perbankan bisa kembali melakukan ekspansi kredit. Hingga akhir tahun, pertumbuhan kredit ditaksir OJK bisa mencapai 3%-4%, sebelumnya OJK cuma menargetkan pertumbuhan kredit 1%-2%. 

Pertumbuhan kredit hingga 4% kemungkinan besar bakal ditopang oleh bank pelat merah. Maklum, empat bank Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) dapat penempatan dana Rp 30 triliun dari pemerintah, dan diwajibkan untuk menyalurkan kredit hingga tiga kali lipat dari nilai penempatan tersebut

“Kami masih optimistis bisa mencapai pertumbuhan kredit sekitar 4% akhir tahun ini,” kata Wakil Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Catur Budi Harto kepada Kontan.co.id, Rabu (5/8).

Baca Juga: Semester I-2020, pertumbuhan kredit makin loyo

Sebelum ada pandemi, bank terbesar di tanah air ini sejatinya menargetkan pertumbuhan kredit tahun ini mencapai 10%-11%. Namun target ini dikoreksi menjadi 5% akibat pandemi

Hingga akhir Juli 2020, BRI telah merestrukturisasi kredit senilai Rp 171,91 triliun dari 2,82 juta debitur, dan merealisasikan kredit yang dijamin PT Askrindo, dan PT Jamkrindo senilai Rp 537,4 miliar dari total Rp 14,25 triliun yang telah masuk rencana penjaminan. 

Dari segi ekspansi kredit, dana pemerintah yang ditempatkan ke perseroan senilai Rp 10 triliun telah dikonversi menjadi penyaluran kredit senilai Rp 21,21 triliun kepada 492.734 debitur. 

Adapun hingga Mei 2020, secara total, BRI telah menyalurkan kredit Rp 864,40 triliun dengan pertumbuhan yang masih mini sebesar 0,56% (ytd) dibandingkan akhir tahun lalu senilai Rp 859,57 triliun. 

Bank pelat merah lainnya yaitu PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) juga optimistis mampu mencapai target yang dicanangkan OJK tersebut. Lagipula target tersebut juga sesuai dengan rencana bisnis perseroan.

“Sampai akhir tahun kami prediksi pertumbuhan kredit di kisaran 4-5%, ini seusai dengan proyeksi OJK di kisaran 3-4%,” kata Direktur Keuangan BNI Sigit Prastowo. 

Target penyaluran kredit tersebut menurun jauh dibandingkan yang dicanangkan bank berlogo angka 46 ini akhir tahun lalu sebesar 15%. Sementara hingga Mei 2020, pertumbuhan kredit perseroan telah tumbuh 3,37% (ytd) menjadi Rp 540,41 triliun. 

Adapun nilai restrukturisasi kredit terimbas pandemi di BNI telah mencapai Rp 120,24 triliun dari 2014.478 debitur. Sedangkan dari dana Rp 5 triliun yang ditempatkan pemerintah telah disalurkan kredit senilai Rp 6,04 triliun. Dan merealisasikan penjaminan kredit Rp 69,2 miliar dari total rencana penjaminan senilai Rp 9,08 triliun. 

Sebelumnya Direktur Keuangan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Vera Eve Liem menaksir hingga akhir tahun BCA bisa meraih pertumbuhan kredit 1%-2%. Meski kecil proyeksi ini lebih optimistis dibandingkan saat kuartal I-2020 perseroan menargetkan pertumbuhan akan negatif.

“Saat pertemuan kuartal sebelumnya, estimasi kredit turun 1%-2%. Saat ini setelah lihat review, kami estimasi kredit bisa tumbuh sedikit," kata Vera belum lama ini. 

Baca Juga: Bank BUMN sudah menyalurkan kredit Rp 43,5 triliun dari dana pemerintah

Meski demikian, proyeksi tersebut memang masih menurun jauh dibandingkan target akhir tahun lalu sebesar 7%. Sementara hingga semester I-2020, pertumbuhan kredit BCA juga masih negatif 1,42% (ytd), dari Rp 603,74 triliun akhir tahun lalu menjadi Rp 595,13 triliun. 

Sementara bank swasta lainnya yaitu PT Bank National Nobu Tbk (NOBU) masih optimistis bisa melampaui target pertumbuhan OJK tersebut. Direktur Utama Bank Nobu Suhaimin Djohan menargetkan hingga akhir tahun pertumbuhan kredit perseroan bisa mencapai 7%.

“Seiring sejumlah stimulus PEN, kami targetkan pertumbuhan kredit mencapai Rp 500 miliar tahun ini,” katanya. 

Meskipun hingga akhir semester I-2020, pertumbuhan kredit perseroan sejatinya masih negatif 11,10% (ytd), dari Rp 7,14 trilin akhir tahun lalu menjadi Rp 6,34 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×