Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi
Sebelumnya, Direktur Keuangan, Perencanaan dan Treasury BTN Nofry Roni Poetra mengatakan, tahun lalu perusahaan tidak menerbitkan obligasi. Namun untuk tahun ini, perusahaan akan kembali aktif menerbitkannya.
"Untuk menjaga kontinuitas di pasar obligasi di pasar sekunder obligasi BTN, maka tahun 2022 kami akan menerbitkan sekitar Rp 1 triliun," kata Nofry.
Adapun penerbitan obligasi tersebut diharapkan bisa menyokong pertumbuhan laba sebesar 11% pada 2022. Tercatat laba bersih pada 2021 mencapai Rp 2,37 triliun, atau meningkat 48,3% yoy.
Selain laba, perseroan juga membidik pertumbuhan kredit sekitar 9% - 11% tahun ini. Target itu lebih tinggi dari realisasi pertumbuhan kredit 2021 sebesar 5,66% yoy menjadi Rp 274,83 triliun.
Untuk mencapai target tersebut, BTN akan memperkuat transformasi sumber daya manusia (SDM) dan teknologi informasi (TI). Kemudian menurunkan biaya bunga untuk menambah nilai dari fitur-fitur baru seperti aplikasi mobile banking dan lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News