Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli
Dari sisi aset, BSI memang merupakan bank syariah terbersar di Indonesia. BSI merupakan satu-satunya bank syariah yang memiliki aset di atas Rp 100 triliun.
Sejumlah bank syariah lain seperti Permata Syariah mencatatkan aset sebesar Rp 38,33 triliun per 2023, naik 17,12% secara tahunan. OCBC NISP Syariah juga mencatatkan peningkatan aset 21,28% yoy menjadi Rp9,15 triliun sepanjang 2023.
Selanjutnya, ada UUS PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah atau Bank Jateng Syariah tercatat membukukan aset menjadi Rp 6,6 triliun atau meningkat 5,09%. Kemudian, aset Bank Jatim Syariah mencapai Rp 3,62 triliun atau meningkat 17,91% yoy secara tahunan.
Baca Juga: BTN Siap Ekspansif dan Cetak Laba Tahun 2024
Direktur Unit Usaha Syariah Permata Bank Herwin Bustaman menyampaikan, Permata Syariah di tahun ini menargetkan aset dapat tumbuh sejalan dengan pertumbuhan perbankan syariah.
"Kami juga berkomitmen untuk tetap tumbuh dan mematuhi peraturan dari regulator," kata Herwin.
Sementara itu, Direktur Utama BJTM Busrul Iman mengaku tengah melakukan proses skema Kelompok Usaha Bersama (KUB) dengan BPD Lampung dan BPD Banten (BEKS).
"Saat ini kami sedang melakukan tahap penyelesaian proses KUB dengan BPD NTB Syariah. Selain itu, juga sedang berprogress dengan BPD Lampung dan tengah melakukan tahap penjajakan dengan BPD Banten," katanya.
Baca Juga: Bos BTN Targetkan Merger UUS BTN dan Bank Muamalat Rampung April 2024
Hal ini sesuai dengan keinginan Bank Jatim untuk bertumbuh secara eksponensial. Menurut Busrul, Skema KUB ini merupakan bentuk dari proses pertumbuhan anorganik. Bank Jatim pun menjadi salah satu BPD yang sudah menyatakan diri sebagai jangkar (anchor) atau induk KUB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News