Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Transaksi digital perbankan semakin populer di masyarakat. Bukan hanya bank konvensional, bank syariah juga kian masif melayani dan mengoptimalkan transaksi secara digital.
BCA Syariah misalnya mencatat peningkatan transaksi digital, terutama pada mobile banking. Per Desember 2023, frekuensi transaksi digital mencapai 15,2 juta transaksi. Dari total transaksi, 65% atau sebanyak 9,9 juta transaksi dilakukan melalui BCA Syariah Mobile dengan nilai sebesar Rp 15,5 triliun.
Direktur BCA Syariah, Pranata mengaku pihaknya terus menyempurnakan fitur pada BCA Syariah Mobile dengan memodernisasi infrastruktur TI untuk demi kenyamanan dan keamanan nasabah dalam bertransaksi. Adapun pertengahan tahun 2023 lalu, BCA Syariah menambah fitur baru yakni pembukaan rekening online melalui mobile banking.
"Alhamdulillah, fitur itu mendapatkan antusiasme yang baik dari masyarakat sehingga dapat meningkatkan jumlah nasabah BCA Syariah hingga 170,1% dibandingkan tahun sebelumnya," kata Pranata kepada kontan.co.id, Minggu (17/3).
Baca Juga: Mengintip Modal Bank-Bank Digital, Siapa Paling Kuat?
Salah satu fitur andalan di BCA Syariah Mobile adalah pembayaran melalui QRIS, kemudian diikuti fitur transfer. Hingga akhir Desember 2023, transaksi pembayaran QRIS mencapai 727 ribu transaksi, tumbuh 421,3% dibandingkan tahun sebelumnya. Sementara untuk fitur transfer melalui mobile banking mencapai 2,2 juta transaksi, tumbuh 99,2% secara tahunan.
Kendati begitu Pranata tidak menyebutkan secara spesifik berapa target maupun proyeksi pertumbuhannya tahun ini, tapi ia berharap lewat transaksi digital mampu membantu pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) hingga 12%.
"Berbagai enhancement pada e-channel ini kami lakukan untuk mendukung penghimpunan DPK, khususnya dana murah. DPK ditargetkan tumbuh 10%-12% pada Desember 2024," lanjut Pranata.
Baca Juga: Penyaluran Kredit Multiguna Diproyeksikan Meningkat Pada Ramadan dan Lebaran 2024
Selain BCA Syariah, ada juga PT Bank Mega Syariah melaporkan pertumbuhan transaksi digital melalui mobile banking M-Syariah sebesar 50% dibandingkan tahun 2022.
Salah satu fitur yang paling banyak digunakan di M-Syariah adalah QRIS. Oleh sebab itu Digital Business Product and Development Bank Mega Syariah, Benadicto Alvonzo F menargetkan peningkatan volume transaksi QRIS Bank Mega Syariah sebanyak lebih dari Rp 100 miliar dan akuisisi merchant hingga 3.800 pada 2024.
Selain QRIS, Benadicto menyampaikan ada berbagai fitur menarik lain yang tentunya akan sangat membantu dan menjadi solusi finansial bagi nasabah. Hal itu diharapkan dapat mendorong pertumbuhan transaksi digital.
"Bank Mega Syariah berfokus untuk meningkatkan pelayanan digital bagi nasabah, saat ini pengguna M-Syariah banyak menggunakan menu transfer, isi ulang e-Wallet, pembelian pulsa dan paket data, serta pembelian dan pembayaran listrik," kata Benadicto kepada kontan.co.id, Minggu (17/3).
Baca Juga: Bank Syariah Memacu Pembiayaan Konsumsi
Di sisi lain pada awal tahun ini, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mencatat jumlah transaksi di BSI Mobile sebanyak 38 juta transaksi dengan nilai mencapai Rp 47 triliun. Sementara untuk penggunaan QRIS, pada periode yang sama mencatat jumlah transaksi yang sudah dilakukan mencapai 5 juta transaksi dengan nilai hingga Rp 697 miliar.
Direktur Retail Banking BSI Ngatari mengungkapkan akan terus memperkuat ekosistem transaksi digital. Salah satunya saat bulan Ramadan ini, pihaknya akan melakukan edukasi kepada masyarakat di berbagai masjid untuk mendorong transaksi digital melalui BSI Mobile.
"BSI Mobile dan QRIS ini dapat memudahkan masjid dalam mengelola transaksi, selain itu asyarakat dapat melakukan pembayaran zakat, infaq, sedekah dan wakaf secara non tunai. BSI Mobile saat ini sudah memiliki berbagai fitur yang bisa memberikan kemudahan bagi para nasabah untuk bisa berbagi terutama selama bulan Ramadan,” kata Ngatari beberapa waktu lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News