kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.884.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.210   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Percepat implementasi kartu debit chip, ini strategi Bank Mandiri, BNI dan BCA


Jumat, 17 April 2020 / 18:34 WIB
Percepat implementasi kartu debit chip, ini strategi Bank Mandiri, BNI dan BCA
ILUSTRASI. Nasabah memperlihatkan kartu debit Bank Mandiri yang sudah menggunakan chip di Bank Mandiri Jakarta.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan di tanah air diwajibkan sudah harus menerapkan teknologi chip minimal 80% dari total kartu debit yang dimiliki masing-masing bank hingga akhir tahun 2020 dan implementasinya mesti 100% tahun depan. Pandemi virus corona baru (Covid-19) yang terjadi saat ini bisa menyulitkan bank memenuhi kewajiban yang telah diatur Bank Indonesia (BI) tersebut.

Namun, perbankan telah menyiapkan strategi untuk bisa mencapai ketentuan tersebut sehingga masih tetap yakin target bisa dicapai. Optimisme tersebut salah satunya ditunjukkan oleh PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

SVP Retail Deposit Product & Solution Bank Mandiri Muhamad Gumilang mengakui Covid-19 memang jadi tantangan perbankan untuk mendorong implementasi tersebut, namun bank pelat merah ini tetap yakin sampai akhir tahun bisa memenuhi target BI dengan strategi yang sudah disiapkan perseroan.

"Tantangan mencapai target itu memang cukup besar di tengah pandemi saat ini. Tetapi Bank Mandiri sudah memiliki channel pembukaan rekening secara online melalui situs join.bankmandiri.co.id untuk mempermudah pembukaan rekening dari rumah, yang juga jadi sarana mendorong pertumbuhan kartu chip di tengah Covid-19 ," jelasnya pada Kontan.co.id, Jumat (17/4).

Baca Juga: BCA terus mendorong percepatan implementasi kartu debit berchip

Hingga pertengahan April 2020, Bank Mandiri memiliki 14,9 juta kartu debit yang dipersyaratkan menggunakan chip. Dari jumlah tersebut, SVP Retail Deposit Product & Solution Bank Mandiri Muhamad Gumilang mengatakan, perseroan sudah berhasil mengimplementasikan chip sebesar 59% atau dengan total 8,8 juta.

Lalu dari total kartu debit Bank Mandiri yang sudah menggunakan chip tersebut, sebanyak 51% atau sekitar 4,45 juta kartu debit sudah menggunakan logo Gerbang Pembayaran Nasional (GPN).

Tahun ini, Bank Mandiri menargetkan kartu debit masih dapat tumbuh sebesar 7% atau menjadi sebanyak 15,8 juta kartu di akhir tahun. Dengan adanya pembukaan rekening online, Gumilang yakin target itu tercapai dan implementasi kartu debit chip pun akan bertambah jadi 80%.

Setelah pandemi Covid-19 mereda dan kondisi kembali normal, Bank Mandiri akan melakukan percepatan konversi kartu debit chip melalui cabang/channel dan campaign yang dimiliki Bank Mandiri.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) juga punya stategi melakukan percepatan implementasi kartu chip di tengah pandemi ini. "Secara realistis diperkirakan pencapaian target migrasi kartu chip akan lebih penuh tantangan karena adanya penerapan physical distancing dan PSBB di tengah kondisi Covid-19. Namun, kami tetap upayakan maksimal," kata General Manager Divisi Produk Manajemen BNI Donny Bima.

Upaya percepatan yang akan dilakukan BNI di antaranya, berbagai reward bagi nasabah yang melakukan penukaran kartu debit chip dalam bentuk BNI Poin+ dan penawaran promo-promo menarik di merchant-merchant favorit, terutama merchant-merchant e-commerce yang baik sms blast, social media dan media komunikasi BNI lainnya.

Baca Juga: Meski ada corona, Bank Mandiri yakin bisa implementasikan kartu debit chip hingga 80%

Kedua, BNI menginformasikan ke nasabah mengenai kemudahan untuk menukarkan kartu debit magnetic stripe ke kartu debit chip melalui mesin BNI SONIC yang tersebar di seluruh kantor cabang utama BNI dimana melayani setiap hari bahkan diluar jam operasional cabang .

Ketiga, melakukan program reward internal bagi petugas frontliner BNI yang berhasil mengajak nasabah untuk menukarkan kartu lamanya menjadi kartu Chip lewat proactive call ke nasabah. Ini berlaku bukan hanya bagi karyawan yang bekerja dari kantor tetapi juga menerapkan work from home.

Hingga akhir Maret 2020, BNI telah memiliki 7,25 juta kartu debit dengan teknologi chip. Donny bilang, jumlah tersebut sekitar 57% dari total kartu debit BNI yang wajib dimigrasikan ke chip yakni sebanyak 12.7 juta. Meskipun bank menghadapi tantangan saat ini dengan adanya pandemi Covid-19, BNI tetap menargetkan pertumbuhan kartu debit sebesar 10% tahun ini.

Tak ketingggalan, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) juga terus mendorong implementasi teknologi chip untuk kartu debit beredar yang dimiliki perseroan saat ini meski menghadapi tantangan Covid-19.

Baca Juga: Ini upaya BNI mempercepat implementasi kartu debit chip di tengah tantangan Covid-19

EVP Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F. Haryn mengatakan, BCA sebagai bagian dari perbankan nasional senantiasa mendukung upaya regulator dalam rangka memberikan kenyamanan dan keamanan dalam bertransaksi perbankan bagi masyarakat, salah satunya upaya mendorong masyarakat menggunakan kartu debit yang sudah menggunakan chip.

Namun, ia tidak merinci sudah berapa persen implementasi kartu debit berchip di bank BCA hingga April 2020 ini. Sementara per akhir 2019, implementasinya telah mencapai 69% dari total 20 juta kartu debit beredar milik BCA. Dimana 23% dari kartu chip itu sendiri sudah menggunakan logo GPN. 

Sebelum pandemi Covid-19 muncul, BCA menargetkan implementasi chip pada kartu debit beredar milik perseroan bisa mencapai 90% hingga akhir 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×