Reporter: Amanda Christabel | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai adanya dampak yang akan terjadi dari perkembangan teknologi perbankan. Transformasi digital di sektor keuangan didorong oleh digital opportunity dan digital behaviour yang meningkat.
Direktur Penelitian Bank Umum Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mohamad Miftah menyampaikan bank dapat meningkatkan efisiensi, profitabilitas, inklusivitas, dan eksistensi bisnis. Masyarakat dapat menikmati layanan perbankan yang personalized, yang dapat diakses di manapun kapanpun, dengan aman dan nyaman yang terhubung dengan ekosistem lainnya.
“Dengan adanya digital banking yang memperkuat ekonomi, tentu perlu didukung oleh pemangku kepentingan termasuk OJK. Strategi perbankan dalam akselerasi digital diwujudkan dengan mengubah perilaku konsumen (nasabah) dan menghubungkan dunia fisik dengan dunia digital,” urainya.
Sejalan dengan itu, PT Bank Digital BCA tengah mengembangkan sayap bisnisnya dengan merambah bisnis bank digital melalui produk bank digital terbarunya yaitu Blu. Untuk dapat bersinergi dengan PT Bank Central Asia sebagai perusahaan induk, BCA Digital menyasar pada segmen digital savvy.
Baca Juga: Permodalan perbankan masih memadai meski pencadangan meningkat
“Dengan menjaring nasabah baru atau kota yang belum terlayani oleh BCA saat ini, BCA Digital akan berkontribusi sebagai customer-based generator yang akan memperbesar market share dan memperluas ekosistem Group BCA,” ujar Direktur Utama BCA Digital, Lanny Budiati kepada KONTAN, Sabtu (21/8).
Sinergi anak dengan induk perusahaan ini dijalankan dengan menyinergikan BCA Digital dengan kanal-kanal yang dimiliki BCA, dengan tujuan pelaksanaan aktivitas bisnis, layanan dan operasional BCA Digital dapat lebih efisien dengan adanya dukungan sumber daya BCA.
“Lalu, sebagai bank digital, BCA Digital juga akan memiliki peran sebagai incubator teknologi yang nantinya bisa dimanfaatkan oleh BCA pada skala yang lebih besar,” tambah Lanny.
Dengan demikian, BCA tengah berencana untuk melakukan penguatan modal kepada BCA Digital yang diperlukan agar perusahaan anak ini dapat berkompetisi di industri dengan persaingan yang ketat.
Baca Juga: BNI dukung petani porang dengan menyalurkan KUR
“Untuk saat ini, kami melihat masih banyak persiapan yang harus kami lakukan dalam rangka menjadikan bisnis BCA Digital lebih matang, sehingga gambaran pasti mengenai besaran penambahan modal tersebut belum dapat disampaikan saat ini,” urai Lanny.
Terkait rencana go public, BCA Digital akan terlebih dahulu memantapkan bisnisnya sebelum kepemilikan BCA Digital dibagi kepada investor dan masyarakat secara luas melalui skema IPO. “Dengan begitu investor dapat memiliki gambaran yang lebih jelas tentang perusahaan kami,” pungkasnya.