Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ancaman serangan siber di industri keuangan, termasuk di multifinance membuat para pemain di industri ini semakin memperkuat benteng teknologi informasinya. Alhasil, industri multifinance juga semakin gencar menggelontorkan belanja modal untuk teknologi informasi (IT).
Mandiri Utama Finance (MUF) misalnya, yang mengalokasikan anggaran khusus untuk belanja modal atau capital expenditure information technology (Capex IT) sebesar Rp 10 miliar pada 2023.
Direktur Utama Mandiri Utama Finance Stanley Setia Atmadja menerangkan anggaran itu digunakan untuk implementasi perangkat perlindungan sistem keamanan digital.
"Kami telah menganggarkan khusus sebesar Rp 10 miliar (Capex IT) dari total Capex 2023 yang mendekati Rp 40 miliar," kata dia kepada Kontan.co.id, Kamis (25/4).
Baca Juga: Mandiri Utama Finance (MUF) Catat Penyaluran Pembiayaan Naik 29,3% per April 2023
Stanley juga menerangkan MUF telah melakukan sejumlah hal untuk mengantisipasi dan mencegah serangan siber. Salah satunya dengan membangun kesadaran akan pentingnya perlindungan perusahaan dari serangan siber.
Adapun hal yang dilakukan menyangkut penetapan strategi pencegahan, pemulihan, business continuity plan (BCP), serta mengedukasi kepada seluruh stakeholder terkait, khususnya karyawan.
Selain itu, MUF juga berupaya memperkuat sistem keamaan sehingga mencapai level minimum yang diharapkan.
Stanley menyebut MUF sebagai anak perusahaan Bank Mandiri (Persero) Tbk mendapatkan supervisi dan koordinasi dengan induk perusahaan untuk bersama-sama mencapai standar minimum yang ditetapkan.
Hal itu mencakup implementasi perangkat perlindungan baik hardware dan software, kebijakan pengaturan, hingga pembatasan akses dan sistem operasional.
Asal tahu saja, serangan siber makin marak terjadi dan menyasar sektor multifinance. Baru-baru ini PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN) terkena serangan siber dan menyebabkan gangguan layanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News