kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Perkuat Modal, Bank Neo Commerce Bakal Lakukan Rights Issue dan Private Placement


Minggu, 02 Juli 2023 / 13:19 WIB
Perkuat Modal, Bank Neo Commerce Bakal Lakukan Rights Issue dan Private Placement
ILUSTRASI. Bank Neo Commerce (BNC) berencana untuk melakukan Penambahan Modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) berencana untuk melakukan Penambahan Modal dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue, sekaligus Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD)  atau dikenal dengan private placement.

Di dalam keterbukaan informasinya (30/6), tujuan dari aksi korporasi tersebut adalah memperkuat struktur permodalan dalam rangka pengembangan usaha perusahaan. Rencananya, kedua aksi tersebut akan dimintakan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 8 Agustus 2023.

“Akan digunakan untuk meningkatkan modal inti Perseroan dan juga meningkatkan modal kerja dalam rangka pengembangan usaha Perseroan,” tulis manajemen.

Untuk rights issue, BNC bakal menerbitkan sebanyak-banyaknya lima miliar lembar saham baru saham baru atas nama dengan nilai nominal Rp 100 setiap saham. Itu berarti, nilai yang bisa didapatkan mencapai Rp 500 miliar.

Baca Juga: Terus Tambah Kepemilikan Saham di Bank Neo Commerce, Ini Kata Akulaku

Sementara itu, untuk private placement, perusahaan sebanyak-banyaknya akan menerbitkan 1.2 miliar lembar saham atau 10,00% dari modal ditempatkan dan disetor. Aksi ini dapat dilaksanakan sekaligus atau bertahap dalam jangka waktu 2 (dua) tahun terhitung sejak disetujui oleh RUPSLB.

“Penyetoran PMTHMETD ini dilakukan dalam bentuk uang,” tulis manajemen.

Sementara itu, manajemen juga menyebutkan saham baru perseroan akan dikeluarkan kepada satu atau beberapa investor yang bermaksud memiliki Saham Baru Perseroan, yang pada tanggal diterbitkannya Keterbukaan Informasi belum ditentukan pihak-pihaknya.

Sebagai informasi, PT Akulaku Silvrr Indonesia  saat ini menjadi pemegang saham pengendali dengan mengantongi 27,32% saham dari BNC. Jika Akulaku tak mengambil bagian dalam private placement, maka jumlah sahamnya akan terdilusi menjadi 24,84%.

 

Berdasarkan laporan keuangan, BNC telah mencatatkan rasio kecukupan modal (CAR) 34,8% pada kuartal I/2023. Pada periode yang sama, modal inti BNC telah mencapai Rp3,5 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×