Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
Guna meningkatkan layanan digital, PT Bank Central Asia (BCA) juga tetap menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (Capex) teknologi informasi (IT). Apalagi pandemi telah mempercepat adaptasi digitalisasi oleh masyarakat luas.
BCA menganggarkan capex sekitar Rp 5,2 triliun pada 2021. Direktur BCA Santoso menyatakan sebagian besar dana itu untuk IT, digitalisasi perbankan, dan juga pengembangan jaringan kantor cabang.
“Pengembangan layanan transaksi perbankan selalu menjadi salah satu fokus utama dalam setiap rencana dan program kerja tahunan BCA. Keandalan BCA dalam layanan payment settlement terus kami tawarkan kepada nasabah, termasuk milenial,” ujar Santoso.
PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) juga menganggarkan capex IT pada 2021 sekitar Rp 500 miliar yang akan digunakan untuk pengembangan aspek security karena align dengan pengembangan digitalisasi, alokasinya di atas 50%.
"Yang pasti transaksi nasabah secara mayoritas sudah beralih melalui channel digital seperti Mobile banking dan Internet Banking. Sebagai gambaran, dalam kurun 1-2 tahun terakhir di BTN, transaksi melalui channel Digital sudah mencapai 95%. Oleh karena itu BTN terus menganggarkan belanja digital untuk pengembangan digitalisasi," jelas Andi Nirwoto, Direktur Operasi, Teknologi Informasi (TI) dan Digital Banking Bank BTN.