Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto
Setelah itu, Alami akan mengkurasi kembali dengan analisa mendalam agar pembiayaan yang diberikan semakin berkualitas guna menjaga NPF (Non Performing Finance) tetap 0% atau jika pada industri fintek menggunakan pengukuran TKB90 agar tetap 100%.
Dima, CEO ALAMI mengatakan, pandemi global yang terjadi saat ini tidak jadi penghalang bagi perusahaan untuk terus berkontribusi dalam memajukan keuangan syariah. Situasi ini justru mendorong ALAMI untuk memperkuat para UMKM.
Baca Juga: Alami targetkan total penyaluran pinjaman sebesar Rp 500 miliar tahun ini
“Justru dalam situasi seperti ini kami harus menjadi teman para UMKM agar dapat terus berkembang. Kami saat ini berfokus kepada sektor-sektor yang memberikan manfaat dalam situasi pandemi ini seperti makanan, kesehatan, dan logistik," ujar Dima.
Dima menambahkan, penguatan UMKM akan dilakukan ALAMI juga dengan prosedur credit scoring yang ketat guna menjaga kualitas pembiayaan tetap baik. Pasalnya, perusahaan juga punya tanggung jawab menjaga kepercayaan para pendana. Sampai saat ini, TKB90 ALAMI berada di level 100%.
ALAMI dengan produknya invoice financing bisa dijadikan pilihan bagi para pemberi dana (funder) untuk memutarkan uangnya dengan tenor jangka pendek (1-3 bulan) serta imbal hasil yang kompetitif dan sesuai syariah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News