kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.607.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.276   14,00   0,09%
  • IDX 7.308   50,44   0,70%
  • KOMPAS100 1.077   5,35   0,50%
  • LQ45 852   5,88   0,70%
  • ISSI 216   0,12   0,06%
  • IDX30 438   2,65   0,61%
  • IDXHIDIV20 523   2,53   0,49%
  • IDX80 123   0,62   0,51%
  • IDXV30 125   0,49   0,39%
  • IDXQ30 144   0,66   0,46%

Perlambatan Kinerja Perbankan pada 2024 Telah Diantisipasi Investor


Kamis, 23 Januari 2025 / 07:53 WIB
Perlambatan Kinerja Perbankan pada 2024 Telah Diantisipasi Investor
ILUSTRASI. DPK Perbankan: Teller menghitung uang di sebuah bank milik pemerintah di Jakarta, Selasa (27/12/2022). Kinerja industri perbankan cenderung melambat pada tahun 2024 dan telah diantisipasi investor dengan penurunan harga saham.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Musim laporan keuangan industri perbankan telah dimulai. Namun ekspektasi tinggi terhadap kinerja yang cemerlang sepanjang 2024 perlu diredam dengan segala ketidakpastian yang terjadi di tahun tersebut.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) telah mengawali musim laporan keuangan ini dengan catatan laba bersih Rp 21,46 triliun. Laba tersebut mengalami pertumbuhan 2,7% secara tahunan (YoY), lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang tumbuh 3,5% YoY.

Untuk kuartal IV/2024 sendiri, laba BNI hanya tercatat senilai Rp 5,15 triliun atau turun 8,23% dari kuartal sebelumnya. Nilai tersebut juga di bawah ekspektasi analis Bloomberg yang memperkirakan laba senilai Rp 5,76 triliun.

Baca Juga: Rupiah Tertekan Data Tenaga Kerja dan Antisipasi Data Inflasi AS

Meski demikian, Wakil Direktur Utama BNI Putrama Wahju Setyawan mengungkapkan bakal menjaga pertumbuhan laba untuk tahun 2025. Ia bilang fokusnya di tahun ini memperkuat dana pihak ketiga berbasis dana murah sebagai kontributor utama bisnis.

“Ini bertujuan untuk memastikan profitabilitas jangka panjang mengingat efisiensi biaya dana akan mendukung pertumbuhan kredit yang sehat dan menjaga margin bunga,” ujar Putrama, Rabu (22/1).

 

Adapun, pada periode yang sama, pendapatan bunga bersih BNI juga tercatat turun 1,9% YoY menjadi Rp 40,48 triliun. Ini sejalan dengan rasio Net Interest Margin (NIM) yang turun 34 basis poin (bps) menjadi 4,2%.

Selanjutnya, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) akan melaporkan kinerja keuangannya pada Kamis (23/1). Konsensus analis Bloomberg pun juga memproyeksikan laba di kuartal IV/2024 tercatat menurun.

Baca Juga: Yield US Treasury Turun & Dolar Menguat Karena Investor Pertimbangkan Kebijakan Fed

Prediksi analis Bloomberg pada kuartal tersebut, BCA hanya mencatat laba bersih senilai Rp 14,16 triliun. Artinya, ekspektasi tersebut turun dari realisasi di kuartal III/2024 senilai Rp 14,19 triliun.



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×