Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Bank Permata Tbk (BNLI) berniat menggenjot kredit usaha kecil dan menengah (UKM) dari rencana Bank Indonesia (BI) yang akan memberi insentif berupa pelonggaran rasio pinjaman terhadap simpanan atau loan to deposit ratio (LDR).
Roy A. Arfandy, Direktur Utama Bank Permata, mengatakan, rencana pelonggaran LDR akan membantu pertumbuhan kredit yang sedang melambat dengan memfokuskan penyaluran kredit ke segmen UKM. “Kami menargetkan kredit UKM tumbuh 15% di tahun ini,” kata Roy, Minggu (19/4).
Selain itu, rencana kebijakan pelebaran batas atas LDR akan lebih mengoptimalkan pengelolaan likuiditas bank dan akan memberikan potensi pendapatan yang lebih baik dari penyaluran kredit yang lebih tinggi. “Kalau LDR boleh di atas 90%, kredit akan naik,” tambah Roy.
Berdasarkan data terakhir, Bank Permata mencatat rasio LDR sebesar 89,13% per Desember 2014, dari posisi 89,24% per Desember 2013. Rasio LDR tersebut berasal dari penyaluran kredit sebesar Rp 120,60 triliun, dan perolehan dana pihak ketiga (DPK) Rp 135,69 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News