kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Permata Bank right issue demi Rp 5,5 triliun


Minggu, 22 Mei 2016 / 21:43 WIB
Permata Bank right issue demi Rp 5,5 triliun


Reporter: Arsy Ani Sucianingsih | Editor: Adi Wikanto

Bank. PT Bank Permata Tbk (Permata Bank) bakal melakukan right issue atawa penambahan saham baru dengan harga Rp 526 per saham. Right issue yang menggunakan mekanisme Penawaran Umum Terbatas (PUT) VII telah memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keunagan (OJK).

Direktur Utama Permata Bank Roy Arfandy mengatakan, akan menerbitkan sebanyak 10.456.095.082 saham baru. Dengan demikian, Permata bank akan memperoleh dana segar sebesar Rp 5,5 triliun.

“Dana right issue akan menjadi tambahan modal inti, dan memberikan dampak pada penguatan struktur permodalan serta mendukung bisnis Bank,” ujarnya pada pernyataan resmi yang diterima KONTAN, Minggu (22/5).

Sementara, setiap pemegang saham yang terdaftar pada emiten berkode saham BNLI ini, sejak tanggal pencatatan atawa recording date pada 31 Mei 2016 yang memiliki 283 saham, berhak atas 249 saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) dan setiap HMETD memberikan hak untuk membeli satu saham baru.

Adapun, periode perdagangan akan dilaksanakan selama 5 hari kerja, mulai tanggal 2 Juni sampai dengan 8 Juni 2016.

Roy melanjutkan, Permata Bank masih mengalami tekanan pada portofolio kredit alasanya masih melanjutnya pelemahan ekonomi pada tahun ini. Dengan itu pihaknya memproyeksi rasio kredit bermasalah atau non perfoarming loan (NPL) akan mengalami kenaikan.

“Ini menyebabkan beban pencadangan meningkat secara signifikan dan berdampak terhadap kinerja keuangan bank di tahun 2016. Likuiditas bank tetap terjaga sehat seiring dengan meningkatnya dana murah (CASA),” ujarnya.

Kedua pemegang saham utama Permata Bank, yaitu PT Astra International Tbk dan Standard Chartered Bank, (SCB) memberikan dukungan yang kuat pada Rights Issue VII ini. Astra dan SCB telah menyatakan komitmennya untuk melaksanakan haknya dan juga akan bertindak sebagai pembeli siaga untuk membeli sisa saham yang tidak dibeli oleh pemegang saham publik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×