Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi
Lanjut Ia, saat ini rasio kredit produktif mendominasi sebesar 83,7% dibandingkan dengan total kredit BRI, sementara sisanya yakni 16,3% merupakan kredit konsumer. Bank dengan aset paling besar di Indonesia ini mengaku rasio tersebut diproyeksikan tidak akan berubah signifikan hingga akhir tahun. Hal ini selaras dengan strategi BRI yang fokus terhadap pemberdayaan UMKM.
PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk mencatatkan pertumbuhan kredit konsumer berkisar 0,8% yoy sedangkan kredit produktif meningkat berkisar 0,9% yoy hingga Februari 2021. Direktur BWS Sadhana Priatmadja menyatakan pada kuartal pertama 2021, biasanya pertumbuhan kredit memang lebih lambat.
Baca Juga: BRI Agro fokus bertranformasi secara digital sepanjang 2021
“Maret ini kredit sudah mulai naik, seiring dengan mulai bergeraknya perekonomian. Hingga akhir tahun, penyaluran kredit ke non produktif dijaga di level 35% sesuai ketentuan, sisanya ke produktif,” papar Sadhana kepada Kontan.co.id pada Jumat.
BWS lebih fokus menyasar kredit kepada sektor industri pengolahan berorientasikan ekspor. Sahdana bilang dalam RBB, target kredit meningkat 10,84% yoy menjadi Rp 33,26 triliun.
Guna mencapai target itu, bank akan fokus pada perluasan penyaluran kredit untuk perusahaan lokal maupun Korean related dengan grup usaha yang mempunyai reputasi yang baik serta penyaluran kredit sindikasi. Untuk itu, BWS akan membentuk Divisi Corporate Investment Banking yang difokuskan untuk memperluas bisnis dengan konglomerat lokal serta bisnis kredit sindikasi.
Selanjutnya: Targetkan pertumbuhan dua digit di kantor cabang luar negeri, begini strategi BNI
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News