kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -16.000   -0,82%
  • USD/IDR 16.330   3,00   0,02%
  • IDX 7.078   32,76   0,47%
  • KOMPAS100 1.029   7,04   0,69%
  • LQ45 798   2,99   0,38%
  • ISSI 227   2,69   1,20%
  • IDX30 417   1,22   0,29%
  • IDXHIDIV20 491   -0,91   -0,19%
  • IDX80 116   0,75   0,65%
  • IDXV30 119   0,88   0,75%
  • IDXQ30 135   -0,50   -0,37%

Permintaan Kredit Sindikasi Masih Lesu di Pertengahan Tahun 2025 Ini, Cek Pemicunya


Senin, 02 Juni 2025 / 20:24 WIB
Permintaan Kredit Sindikasi Masih Lesu di Pertengahan Tahun 2025 Ini, Cek Pemicunya
ILUSTRASI. Teller menghitung uang di salah satu kantor cabang BNI di Jakarta, Rabu (8/1/2025). Sejumlah korporasi di Tanah Air terlihat masih belum banyak melakukan ekspansi bisnis pada pertengahan tahun 2025 ini.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Sejumlah korporasi di Tanah Air terlihat masih belum banyak melakukan ekspansi bisnis pada pertengahan tahun 2025 ini. Hal ini tercermin dari penyaluran kredit sindikasi yang menyusut signifikan pada  awal Juni tahun 2025 ini.

Kesepakatan kredit sindikasi dari sisi mandated lead arrenger (MLA) dari awal tahun hingga 2 Juni 2025 baru mencapai US$ 7,73 miliar. Angka ini merosot 11,53% secara tahunan (yoy).

PT Bank Negara Indonesia (BBNI) tercatat sebagai bank yang memiliki kontribusi paling besar terhadap kesepakatan kredit sindikasi pada periode tersebut, yakni mencapai US$ 946,98 juta.

Baca Juga: Duh! Diskon Tarif Listrik 50% Batal

Meski naik peringkat, namun nilai kredit sindikasi BNI juga tak terhindar dari penurunan yaitu mencapai 36,27% dari periode sama tahun lalu.

Sementara PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) baru berkontribusi US$ 666,81 juta dalam pembayaran sindikasi tahun ini. Angka tersebut merosot 55,01% dari periode sama tahun sebelumnya.

Adapun PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) baru berkontribusi masing-masing US$ 582,72 juta dan US$ 245,38 juta pada periode tersebut.

 

Direktur Eksekutif Celios, Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, penyaluran kredit sindikasi berkaitan dengan penugasan pemerintah di bidang infrastruktur.

"Karena ada perubahan prioritas program dari infrastruktur ke pertanian dan MBG misalnya, efeknya ke penyaluran kredit sindikasi lebih rendah. Selain itu masih tingginya suku bunga pinjaman ikut mempengaruhi permintaan kredit sindikasi," kata Bhima kepada kontan.co.id, Senin (2/6).

Bhima melihat, peluang kredit sindikasi sebetulnya itu untuk membiayai hilirisasi mineral salah satunya nikel dan bauksit. Tapi kata Bhima risik nya meski sudah dibagi dalam model sindikasi tetap masih tinggi bagi perbankan domestik.

Baca Juga: Diskon Tarif Listrik 50% Batal, Sri Mulyani Beberkan Alasannya

"Fluktuasi permintaan produk hasil hilirisasi ikut mempengaruhi minat pembiayaan sindikasi perbankan," ujarnya.

Adapun EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengungkapkan, pada prinsipnya, tren penyaluran kredit sindikasi akan sejalan dengan kondisi perekonomian nasional. 




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×