kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Permintaan Tinggi, BJB Ajukan Kenaikan Penyaluran KPR FLPP Hingga 50% Dibanding 2021


Senin, 03 Januari 2022 / 17:57 WIB
Permintaan Tinggi, BJB Ajukan Kenaikan Penyaluran KPR FLPP Hingga 50% Dibanding 2021
ILUSTRASI. Bank BJB berharap mendapatkan kuota KPR FLPP sebanyak 8.500 unit untuk tahun ini


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) melihat permintaan kredit pemilikan rumah (KPR) Sejahtera melalui skema  Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sedang naik.

Direktur Utama Bank BJB Yuddy Renaldi menyatakan, di tahun lalu, kuota KPR FLPP yang didapat Bank BJB mampu dipenuhi pada bulan Oktober 2021. Oleh sebab itu, perbankan yang memiliki kode saham BJBR ini mengajukan kuota yang lebih besar di tahun 2022.

“Kami berharap bisa diberikan kuota setidaknya 8.500 unit atau terdapat tambahan kurang lebih 50% dari kuota tahun 2021. Namun tentunya kami lihat berapa kuota yang akan disetujui oleh BP Tapera mungkin sekitar awal tahun 2022,” ujar Yuddy kepada Kontan.co.id di pekan lalu.

Ddia menyatakan, di Jawa Barat khususnya, permintaan pasar akan program FLPP ini masih sangat banyak peminatnya. Terlebih, provinsi ini memiliki banyak kawasan-kawasan industri. Peluang inilah yang akan dijajal oleh Bank BJB di sepanjang tahun ini.

Baca Juga: Gejot KPR, BRI Ajukan Kuota FLPP 100.000 Unit di 2022

 

Seiring dengan itu, Bank BJB membidik membidik pertumbuhan  kredit di kisaran 9%-10% secara year on year pada tahun 2022.

Pendorong pertumbuhan kredit diperkirakan BJB masih akan lebih banyak ditopang segmen konsumer seiring mulai pulihnya tingkat konsumsi. Selanjutnya juga bakal didorong segmen wholesales karena kegiatan usaha sudah mulai pulih.

Kendati begitu, BJB melihat risiko masih tetap ada karena tidak semua sektor akan pulih secara bersamaan. Oleh karena itu, perseroan akan tetap selektif dalam melakukan ekspansi.  Salah satu mitigasi resiko yang akan dilakukan dalam penyaluran kredit adalah dengan ikut dalam sindikasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×