kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.577.000   13.000   0,83%
  • USD/IDR 16.375   -60,00   -0,37%
  • IDX 7.108   27,96   0,39%
  • KOMPAS100 1.052   -1,07   -0,10%
  • LQ45 828   0,75   0,09%
  • ISSI 212   -0,75   -0,35%
  • IDX30 426   0,83   0,19%
  • IDXHIDIV20 509   1,31   0,26%
  • IDX80 120   -0,25   -0,21%
  • IDXV30 124   -0,06   -0,04%
  • IDXQ30 140   0,01   0,01%

Pertumbuhan Aset Bank Syariah 2009 Seperti Siput


Senin, 19 Januari 2009 / 08:49 WIB
Pertumbuhan Aset Bank Syariah 2009 Seperti Siput


Sumber: KONTAN |

JAKARTA. Bank Indonesia (BI) memperkirakan, pertumbuhan aset perbankan syariah di tahun 2009 ini akan lebih lambat dibandingkan dengan 2008. Pertumbuhan aset bank syariah masih mungkin lebih besar dari tahun lalu, bila satu syarat terpenuhi. Yakni, seluruh bank besar yang sudah mengagendakan pembukaan Bank Umum Syariah (BUS) benar-benar mengeksekusi rencananya di tahun ini.

Direktur Direktorat Perbankan Syariah BI Ramzi A. Zuhdi mengaku puas dengan pertumbuhan aset perbankan syariah di tahun lalu. "Pertumbuhan aset mencapai 40%," tutur Ramzi, Jumat (16/1). Jika melihat data statistik perbankan syariah yang dilansir BI, hingga November 2008 lalu, total aset bank syariah sebesar Rp 47,18 triliun. Sedangkan di akhir 2007, nilai aset seluruh bank syariah sebesar
Rp 36,53 triliun.

Untuk tahun 2009, Ramzi memperkirakan pertumbuhan aset bank syariah akan lebih kecil jika dibandingkan dengan tahun 2008. Ia menghitung, aset bank syariah tahun ini hanya akan tumbuh 25%. Tapi Ramzi optimistis pertumbuhan nya bisa lebih membesar jika bank konvensional benar-benar merealisasikan rencana pembukaan BUS.

Beberapa bank yang sudah berkomitmen membuka BUS tahun ini adalah Bank Panin, BNI, dan BCA. Sementara kabar tentang pengalihan Bank Kesawan menjadi BUS oleh investor baru dari Timur Tengah belum juga jelas. "Mungkin masih ada masalah," ungkapnya.

Ramzi mengaku, sebenarnya ada beberapa calon investor dari Timur Tengah yang ingin masuk ke Indonesia. Tapi kebanyakan investor itu ingin membeli bank yang sudah besar dan jadi. "Tipikal investor di wilayah itu kan hanya punya uang tetapi tidak memiliki sumber daya manusia," tutur Ramzi.

Selain berharap aset bisa menggemuk, Ramzi mengklaim pada 2008 lalu perbankan syariah sudah memperbaiki rasio pembiayaan terhadap dana atau Financing to Deposit Ratio (FDR). FDR perbankan syariah sebesar 103,18% di akhir Oktober. Namun karena likuiditas mengetat, rasio FDR perbankan syariah menyusut di akhir November menjadi 98%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×