/2008/12/26/429351895.jpg "Perbankan Syariah, Semoga Tak Sekadar Mimpi")
Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Barangkali tidak sedikit orang yang bosan mendengar gembar-gembor Bank Indonesia (BI) soal ini. Tahun 2008, pangsa pasar perbankan syariah targetnya sebesar 5%. Nyatanya, target tersebut tak kunjung menjadi kenyataan.
Pencapaian perbankan syariah masih sangat jauh dari harapan. Lihat saja data perbandingan kinerja bank syariah dengan bank konvensional hingga Oktober lalu.
Benar, bank syariah mencatatkan pertumbuhan dua kali lipat dari bank konvensional. Namun, itu belum cukup untuk mencapai pangsa pasar segede 5%. Melihat pencapaian hingga akhir Oktober 2008, pangsa pasar perbankan syariah nyatanya baru 2,1%. Jangankan menjadi 5%, untuk bisa mencapai setengahnya saja perbankan syariah tampaknya belum mampu.
"Kami perkirakan sampai dengan akhir tahun ini aset bank syariah akan mencapai sekitar Rp 48 triliun hingga Rp 49 triliun," ujar Ramzi A. Zuhdi, Direktur Direktorat Perbankan Syariah BI. Jika itu benar, BI yakin market share bank syariah akan menjadi 2,5% pada akhir 2008.
Direktur Bank Syariah Mega Indonesia Ani Murdiati berujar, bank syariah harus bekerja ekstrakeras untuk bisa mencapai pangsa pasar 5% pada tahun depan. Hanya, mengandalkan pertumbuhan organik tampaknya sulit. “Target akan mendekati kenyataan bila ada dukungan pertumbuhan nonorganik,” kata Ani.
Untunglah, tahun depan ada beberapa bank konvensional yang berniat memisahkan unit usaha syariahnya (UUS) menjadi bank umum syariah (BUS). Rencananya, ada sekitar lima bank konvensional yang akan melakukan spin off UUS-nya. Beberapa diantaranya yakni, PT Panin Bank Tbk yang telah menguasai 100% saham Bank Harfa. Bank Harfa ini akan dijadikan Bank Panin Syariah. Mengikuti jejak itu, PT Bank Victoria Internasional Tbk juga akan menjadikan Bank Swaguna menjadi bank syariah.
Itulah sebabnya, Ketua Umum Asosiasi Bank Syariah Indonesia A. Riawan Amin yakin target pangsa pasar 5% dari bank syariah akan tergapai pada tahun 2009. Semoga tak lagi sekadar mimpi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
