Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
Namun, di sisi lain hal ini membuat pemilik dana lebih aktif mencari alternatif investasi lain yang memberikan imbal hasil lebih tinggi ketimbang deposito. "Pada akhirnya akan menekan pertumbuhan dana perbankan," katanya. Ia juga tidak memungkiri kalau saat ini persaingan dana perbankan relatif masih cukup ketat dengan permintaan suku bunga yang masih tinggi dari para pemilik dana.
Kendati demikian, anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) ini masih optimis target pertumbuhan DPK sebesar 24% yoy tahun ini dapat tercapai. Tentunya melalui strategi penjaringan dana dari base customer yang tersegmentasi dan pipeline yang sudah disiapkan.
Baca Juga: Sri Mulyani yakin pemangkasan suku bunga BI jaga momentum pertumbuhan ekonomi
Sebagai informasi saja, per Juni 2019 lalu BRI Agro berhasil mencatat pertumbuhan DPK signifikan sebesar 27,03% secara yoy menjadi Rp 18,9 triliun. Dana tersebut mayoritas didominasi deposito yang mencapai Rp 16,33 triliun per akhir semester-I 2019 atau 86,4% dari total DPK.
Setali tiga uang, Perwakilan Manajemen PT Bank Woori Saudara 1906 Tbk Ruli Nova meyakini bahwa pertumbuhan DPK perbankan masih akan lebih lambat tahun ini. Hal ini dipengaruhi oleh masih belum membaiknya akselerasi pertumbuhan ekonomi dan tren melambatnya ekspor.
"Peningkatan permintaan obligasi pemerintah terutama obligasi retail juga turut mempengaruhi perlambatan laju DPK," katanya.
Pun, adanya penurunan suku bunga dana dinilai tidak memberikan pengaruh yang signifikan pada persaingan dana di pasar. Ruli juga menegaskan, jika kondisi ekonomi relatif stabil atau belum terakselerasi maka likuiditas terutama DPK perbankan dipastikan akan semakin mengetat.
Baca Juga: Perbankan meracik strategi untuk memacu kredit ekspor-impor di tengah perang dagang
Kendati demikian, BWS optimis DPK perseroan di tahun ini masih akan lebih tinggi dari target rata-rata perbankan nasional.
Sebagai tambahan informasi, per Juni 2019 lalu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat total DPK perbankan umum nasional sudah mencapai Rp 5.799,4 triliun atau baru tumbuh 7,42% yoy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News