kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Pertumbuhan kredit 2017 mentok di 12%


Kamis, 17 November 2016 / 11:12 WIB
Pertumbuhan kredit 2017 mentok di 12%


| Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Ibarat anak tangga, langkah pertumbuhan penyaluran kredit masih lemah untuk naik satu hingga dua anak tangga. Tercermin dari proyeksi regulator seperti Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terhadap pertumbuhan kredit perbankan di tahun 2017 yang hanya akan tumbuh tipis dari realisasi tahun 2016.

Doddy Ariefianto, Direktur Grup Risiko dan Perbankan Sistem Keuangan LPS memperkirakan pertumbuhan kredit perbankan tahun depan berkisar 9%-10%, dibandingkan perkiraan tahun ini yang tumbuh sekitar 8%-9%. “Prospek ekonomi yang diprediksi tumbuh sekitar 5,1% menyebabkan permintaan kredit belum tinggi,” imbuh Doddy, Rabu (16/11).

Meski mulai menurun, namun rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) yang masih tinggi menyebabkan bank kian berhati-hati menyalurkan kredit.

Penopang kredit di tahun depan, kata Doddy, masih bersumber dari kredit konsumsi dan manufaktur. Kredit konsumsi misalnya kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit kendaraan bermotor (KKB). Hal ini dampak dari pelonggaran loan to value (LTV) KPR untuk rumah pertama dan selanjutnya. Sementara kredit konstruksi masih akan menjadi penopang lantaran pemerintah sedang gencar membangun infrastruktur.

Di lain pihak, OJK memprediksi kredit perbankan 2017 bisa tumbuh hingga dua digit, berkisar 9%-11%, dibandingkan tahun ini yang hanya 6% hingga 7%.

Nelson Tampubolon, Dewan Komisioner OJK Bidang Perbankan mengatakan, sejumlah faktor bakal menopang penyaluran kredit perbankan di tahun depan. “Salah satunya, mulai membaiknya harga-harga komoditas,” kata Nelson.

Hal ini tentu membawa harapan bagi perbankan. Sebab, tren pertumbuhan kredit dalam beberapa tahun terakhir cenderung turun, hingga ada di posisi terendah pada tahun ini. Mengutip data Statistik Perbankan Indonesia (SPI), kredit perbankan tercatat sebesar Rp 4.243,80 triliun per September 2016 alias tumbuh 6,34% dibandingkan posisi Rp 3.990,46 triliun per September 2015.

BI lebih optimistis

Nah, jika membandingkan dengan OJK dan LPS, maka prediksi BI soal target pertumbuhan kredit perbankan tahun 2017 termasuk yang paling tinggi atawa optimitis.

Kredit bank oleh BI diprediksi bakal meningkat sebesar 10% hingga 12% di tahun bershio Ayam Api nanti. Bandingkan dengan target pertumbuhan kredit tahun 2016 yang hanya ada di satu digit yakni sebesar 7%-9%. BI berasumsi, akhir tahun ini pertumbuhan kredit cenderung berakhir ke level 8%.

Juda Agung, Direktur Eksekutif Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI sebelumnya mengatakan, lemahnya pertumbuhan kredit karena korporasi menahan diri menarik kredit.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×