Reporter: Yoliawan H | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyaluran kredit investasi PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) tumbuh 9,1% year on year (yoy) di bulan Februari 2018. Pertumbuhan kredit tersebut melebihi rata-rata kredit investasi perbankan yang hanya tumbuh 4,6% yoy menjadi Rp 1.171,2 triliun.
Herry Sidharta, Wakil Direktur Utama BNI menjelaskan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menargetkan total pertumbuhan kredit tahun ini di kisaran 10% hingga 12%. Namun pertumbuhan kredit di awal tahun ini masih rendah begitu pula dengan pertumbuhan kredit investasi.
“Hal ini lebih disebabkan oleh siklus awal tahun dan pertumbuhan ekonomi yg masih rendah di awal tahun yang akan mulai bergerak naik di pertengahan hingga akhir tahun,” jelas Herry kepada Kontan.co.id, Selasa (3/4).
Herry menambahkan, pada dasarnya pertumbuhan kredit harus sejalan dengan pertumbuhan ekonomi. Rendahnya pertumbuhan ekonomi di awal tahun ini juga disebabkan oleh kondisi ekonomi global.
Sementara itu, kredit investasi BNI pada Februari 2018 mampu tumbuh di atas industri yakni sebesar 9,1% yoy. Pertumbuhan ini didukung dari kenaikan kredit investasi pada sektor konstruksi, perindustrian, pengangkutan, pergudangan, komunikasi, dan social services.
“Sampai dengan akhir tahun 2018, kami memproyeksikan kredit investasi BNI akan tumbuh sebesar 13% hingga 15%,” tutup Herry.
Sekadar informasi, berdasarkan laporan keuangan bank per Februari 2018, BNI telah menyalurkan kredit hingga Rp 401,76 triliun atau tumbuh 8,24% yoy dari tahun sebelumnya sebesar Rp 371,16 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News