Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat pertumbuhan kredit perbankan pada Mei 2025 sebesar 8,1% secara tahunan atau Year on Year (YoY). Angkanya melambat, jika dibandingkan pertumbuhan April 2025 yang tercatat 8,5% YoY.
Mengenai hal itu, PT Jamkrida Bali Mandara (Perseroda) menilai melambatnya pertumbuhan kredit perbankan juga memberikan dampak bagi perusahaan penjaminan.
Direktur Utama Jamkrida Bali I Ketut Widiana Karya mengatakan perusahaan penjaminan merupakan layer kedua dari lembaga keuangan yang menyalurkan kredit, termasuk perbankan. Oleh karena itu, dia bilang perusahaan penjaminan juga akan terkena dampak dari melemahnya penyaluran kredit.
"Perusahaan penjaminan merupakan second layer dari lembaga keuangan, tentu dengan melemahnya penyaluran kredit akan berdampak pada perusahaan penjaminan. Khususnya, terhadap portofolio penjaminan, termasuk imbal jasa penjaminan," ucapnya kepada Kontan, Senin (30/6).
Baca Juga: OJK: Industri Penjaminan Bisa Ambil Peluang dari Program KUR Rp 300 Triliun
Meskipun demikian, Ketut mengatakan adanya keberadaan perusahaan penjaminan diharapkan dapat membuat lembaga keuangan lebih percaya diri dalam melakukan penyaluran kredit. Dengan demikian, penyaluran kredit juga bisa tumbuh ke depannya.
Sementara itu, Ketut menyampaikan nilai penjaminan keseluruhan yang dibukukan Jamkrida Bali sampai Maret 2025 sebesar Rp 48,87 triliun. Adapun nilai penjaminan sektor produktif mencapai Rp 19,12 triliun.
Selanjutnya: Sariguna Primatirta (CLEO) Berhasil Capai Kinerja Positif pada Kuartal I-2025,
Menarik Dibaca: Simak Ramalan Zodiak Keuangan dan Karier Besok, Rabu 2 Juli 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News