kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.943.000   -7.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.344   45,00   0,28%
  • IDX 7.121   -35,12   -0,49%
  • KOMPAS100 1.037   -6,34   -0,61%
  • LQ45 793   -6,68   -0,83%
  • ISSI 232   -0,66   -0,28%
  • IDX30 412   -2,64   -0,64%
  • IDXHIDIV20 483   -2,48   -0,51%
  • IDX80 116   -0,82   -0,70%
  • IDXV30 119   -0,42   -0,36%
  • IDXQ30 133   -0,88   -0,66%

OJK: Industri Penjaminan Bisa Ambil Peluang dari Program KUR Rp 300 Triliun


Rabu, 18 Juni 2025 / 08:53 WIB
OJK: Industri Penjaminan Bisa Ambil Peluang dari Program KUR Rp 300 Triliun
ILUSTRASI. OJK menilai industri penjaminan bisa mengambil peluang dari program KUR yang nilai penyalurannya sebesar Rp 300 triliun


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) pada 2025 sebesar Rp 300 triliun. Mengenai hal itu, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai industri penjaminan bisa mengambil peluang dari program KUR tersebut.

Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono menerangkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan program pemerintah yang melibatkan perusahaan penjaminan sebagai salah satu ekosistem penting. Sebab, memberikan jaminan kredit dan pembiayaan yang diberikan oleh penyalur kredit dan pembiayaan. 

"KUR juga tentunya akan menjadi potensi bagi pengembangan industri penjaminan dengan tetap mengedepankan manajemen risikonya," ujarnya dalam lembar jawaban tertulis RDK OJK, Senin (16/6).

Dengan peningkatan kapasitas permodalan dan penyesuaian gearing ratio, Ogi menyampaikan industri penjaminan akan makin siap mendukung suksesnya program KUR.

Baca Juga: Masih Ada Kuota Dana Rp 106 Triliun, Simak Syarat & Cara Pengajuan KUR BRI Juni 2025

Sementara itu, Asosiasi Perusahaan Penjaminan Daerah (Aspenda) menyebut pada prinsipnya perusahaan penjaminan sangat mendukung kebijakan pemerintah dalam menggenjot penyaluran KUR Rp 300 triliun pada 2025.

Ketua Umum Aspenda Agus Subrata berharap adanya program penyaluran KUR sebesar Rp 300 triliun itu bisa berdampak positif terhadap industri penjaminan.

"Dengan penetapan target penyaluran KUR tersebut, diharapkan penyaluran KUR pada 2025 mampu menjangkau lebih dari 2 juta debitur KUR baru dan 1 juta debitur KUR yang bergraduasi," ungkapnya kepada Kontan.

Agus mengatakan target KUR tersebut juga tentunya berpotensi besar dalam peningkatan Imbal Jasa Penjaminan (IJP) bagi perusahaan penjaminan, terutama mendongkrak pendapatan penjaminan daerah yang bersentuhan langsung dengan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di provinsinya masing-masing. 

"Terlebih lagi, penjaminan atas KUR itu termasuk sektor produktif yang menjadi target pasar Jaminan Kredit Daerah (Jamkrida) seluruh Indonesia yang selama ini didominasi dengan penjaminan kredit sektor non produktif (kredit konsumtif)," kata Agus.

Baca Juga: Realisasi Sudah Rp 4,6 T, Ini Cara Ajukan Pinjaman KUR BNI dengan Subsidi Bunga 2025

Berdasarkan kinerja, OJK mencatat nilai aset perusahaan penjaminan mencapai Rp 47,34 triliun per April 2025. Nilai itu terkontraksi 0,58%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 47,61 triliun.

Adapun nilai imbal jasa penjaminan perusahaan penjaminan per April 2025 sebesar Rp 2,57 triliun. Nilai itu terkontraksi 10,23%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp 2,86 triliun. 

Selanjutnya: Grafik Harga Emas Antam, Hari Ini Naik atau Turun? (18 Juni 2025)

Menarik Dibaca: Simak 6 Rekomendasi Saham Hari Ini dari BNI Sekuritas untuk Investor dan Trader

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×