Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki semester-II 2025 ini penyaluran kredit perbankan ke sektor UMKM masih belum semarak. Data terbaru per Juli 2025 menunjukkan pertumbuhan kredit UMKM menjadi yang paling lambat pada tahun ini.
PT Bank Sahabat Sampoerna menyampaikan jika kredit UMKM pada periode Juli 2025 menunjukkan gambaran pertumbuhan yang belum signifikan, tak jauh berbeda dengan data industri.
Merujuk data analisis uang beredar Bank Indonesia (BI), penyaluran kredit kepada UMKM pada Juli 2025 hanya tumbuh sebesar 1,6% secara tahunan (YoY), makin menyusut, setelah pada bulan sebelumnya tumbuh 2,0% YoY. Sementara rasio kredit bermasalah (NPL) per Juli sudah mencapai 4,53%, naik dari 4,41% pada bulan sebelumnya.
Jika dilihat dari total nilai penyalurannya, per Juli 2025, penyaluran kredit UMKM secara keseluruhan mencapai Rp 1.397,4 triliun. Ini menurun tipis 0,5% secara bulanan dari capaian Juni 2025 yang sebesar 1.404,0 triliun.
Baca Juga: Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 11,2 Miliar pada Semester I-2025
Jika dirunut lebih jauh ke belakang, pertumbuhan kredit UMKM pada Juli 2025 ini juga jauh di bawah pertumbuhan tahun lalu. Per Juli 2024, penyaluran kredit UMKM tumbuh sebesar 5,1% YoY.
Direktur Finance & Business Planning Bank Sampoerna Henky Suryaputra menyampaikan bahwa di tengah kondisi yang menantang ini, pihaknya lebih mengutamakan menjaga kualitas pinjaman alih-alih memacu pertumbuhan kredit.
"Kondisi menantang yang dihadapi UMKM menjadikan kami lebih memprioritaskan untuk menjaga kualitas pinjaman daripada memacu pertumbuhan. Berbagai bantuan dan keringanan kami upayakan untuk dapat menyokong kualitas kredit UMKM," kata Henky kepada Kontan, Jumat (12/9/2025).
Baca Juga: Pembiayaan Bank Sampoerna ke UMKM Capai Rp 7,4 Triliun per Maret 2025
Kendati demikian, dia menegaskan bahwa sesuai dengan visi Bank Sampoerna, UMKM tetap menjadi fokus utama layanan. Per Juni 2025, kredit yang kami salurkan ke UMKM secara langsung maupun tidak langsung mencapai 64% dari total kredit Bank Sampoerna.
Lebih lanjut Henky menyampaikan bahwa sejatinya UMKM merupakan sektor yang memiliki fleksibilitas untuk beradaptasi. Dia membidik bahwa dengan dukungan kebijakan regulator, UMKM akan terus bertumbuh secara terbatas hingga akhir tahun 2025.
"Pertumbuhan pinjaman hingga akhir tahun masih akan terbatas. Namun hal ini tidak berarti kami tidak akan menjangkau lebih banyak UMKM hingga akhir tahun ini," tambahnya.
Terakhir, Henky menyampaikan bahwa Bank Sampoerna mengupayakan untuk terus menjangkau lebih banyak UMKM supaya menerima pendanaan, baik secara langsung maupun lewat kolaborasi dengan perusahaan fintech, perusahaan modal ventura, perusahaan multi-finance, dan berbagai institusi keuangan lain.
Baca Juga: DPK Terkontraksi dI Mei 2025, Bank Sahabat Sampoerna Fokus Jaga Biaya Dana
Selanjutnya: 10 Saham Sektor AI Favorit Investor Global di Tahun 2025
Menarik Dibaca: Promo Alfamidi Hemat Satu Pekan 15-21 September 2025, Sunlight Botol Cuma Rp 9.900
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News