Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Sahabat Sampoerna atau Bank Sampoerna berhasil membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 11,2 miliar di enam bulan pertama tahun 2025. Hal ini didukung juga dengan pendapatan non-bunga yang pada semester pertama 2025 mencapai Rp 93,4 miliar.
Margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM) yang terjaga di level 4,4% untuk enam bulan pertama tahun 2025 mencerminkan kemampuan Bank dalam mengelola kredit dan DPK secara optimal di tengah kondisi pasar yang kompetitif dan kondisi ekonomi global yang penuh ketidakpastian.
Bank Sampoerna mencatat 64% dari Rp 11,7 triliun total pinjaman yang disalurkan (outstanding) Bank Sampoerna diberikan pada UMKM pada akhir kuartal-II 2025.
Baca Juga: DPK Terkontraksi dI Mei 2025, Bank Sahabat Sampoerna Fokus Jaga Biaya Dana
Penyaluran kredit ke UMKM tersebut, yang disalurkan secara langsung sebesar Rp 4,5 triliun, yang mana termasuk 60% dari total kredit UMKM Bank Sampoerna.
Kemudian sebesar Rp 3,0 triliun lainnya disalurkan melalui mitra strategis seperti perusahaan financial technology (fintech), perusahaan peer- to-peer lending, multifinance, koperasi simpan pinjam, perusahaan modal ventura, dan lain sebagainya.
Di sisi lain, penghimpunan dana murah dalam bentuk tabungan dan giro (Current Accounts and Saving Accounts/CASA) per akhir kuartal II tahun 2025 ini mencapai Rp 2,5 triliun, atau meningkat 52% dibandingkan dana yang dihimpun pada tahun sebelumnya.
Dengan peningkatan ini, rasio dana murah mencapai 19,2%, jauh meningkat dari 11,7% pada satu tahun sebelumnya.
Ada pun Direktur Finance & Business Planning Bank Sampoerna Henky Suryaputra menyampaikan bahwa rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (Loan to Deposit Ratio/LDR) berada pada tingkat 88,8% atau 2,5% lebih tinggi dari LDR pada akhir Juni 2024 yang sebesar 86.3%.
"LDR pada akhir Juni 2025 merupakan kondisi yang baik dan sesuai dengan tingkat risiko yang dapat diterima (risk appetite) Bank dengan mempertimbangkan kondisi ekonomi,” ujar Henky dalam keterangan resmi, Selasa (12/8).
Baca Juga: Dirkeu Bank Sahabat Sampoerna Pilih Portofolio Risiko Rendah Jadi Pilihan
Meski bank melayani segmen UMKM dengan risiko kredit yang tinggi, rasio kredit bermasalah bruto dijaga pada tingkat 4,2%. Demikian pula rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) sangat solid pada tingkat 27,9%.
Tak ketinggalan penggunaan layanan virtual account, pembayaran melalui QRIS, dan transfer dana melalui mitra (host-to-host fund transfer) juga dicatat meningkat.
Yang pada periode enam bulan hingga Juni 2025 mencapai 148 juta transaksi senilai total Rp 59 triliun. Ini meningkat 10 kali lipat dibandingkan dengan jumlah transaksi pada periode yang sama di tahun 2024.
Selanjutnya: Saham BREN Menguat 4% pada Perdagangan Selasa 12 Agustus 2025
Menarik Dibaca: Tengok Ramalan Zodiak Karier & Keuangan Besok Rabu 13 Agustus 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News