kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.769.000   10.000   0,57%
  • USD/IDR 16.585   15,00   0,09%
  • IDX 6.476   239,91   3,85%
  • KOMPAS100 926   41,99   4,75%
  • LQ45 733   36,19   5,19%
  • ISSI 201   5,03   2,57%
  • IDX30 386   19,23   5,25%
  • IDXHIDIV20 466   22,96   5,18%
  • IDX80 105   4,68   4,66%
  • IDXV30 110   4,03   3,78%
  • IDXQ30 127   5,84   4,84%

Pertumbuhan Piutang Multifinance Melambat, Begini Kondisi di Sejumlah Pemain


Senin, 24 Maret 2025 / 18:49 WIB
Pertumbuhan Piutang Multifinance Melambat, Begini Kondisi di Sejumlah Pemain
ILUSTRASI. Pertumbuhan Multifinance: Pelayanan nasabah di Kantor CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) di Tangerang Selatan, Senin (13/1/2025). Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) memprediksi piutang pembiayaan industri multifinance hanya tumbuh 7%-8% pada 2025 hal ini dikarenakan karena pelemahan daya beli hingga opsen pajak kendaraan bermotor. KONTAN/Baihaki/13/1/2025


Reporter: Aulia Ivanka Rahmana | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa pertumbuhan piutang pembiayaan industri multifinance tampak terus melambat.

Per November 2024 OJK mencatat piutang pembiayaan tumbuh sebesar 7,27% secara year on year (YoY) menjadi senilai Rp 501,37 triliun. Per Desember nilai tersebut hanya tumbuh 6,92% secara YoY dengan nilai mencapai Rp 503,43 triliun.

Kemudian per Januari tahun 2025 ini, OJK mencatat nilai piutang pembiayaan tumbuh sebesar 6,04% secara YoY menjadi senilai Rp 504,33 triliun. Meski secara tahunan tumbuh, namun pertumbuhan ini terus melambat jika dibandingkan dengan torehan bulan sebelumnya.

Mengenai hal ini, PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) memproyeksikan pada kuartal I-2025 terdapat peluang positif untuk menggenjot kinerja perusahaan.

Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman mengatakan, perusahaan akan agresif dalam menyalurkan pembiayaan baik untuk kendaraan baru, bekas, atapun fasilitas dana/refinancing.

Baca Juga: CNAF dan Mandala Finance Optimistis Salurkan Pembiayaan ke UMKM

"Hal tersebut dikarenakan adanya momentum bulan Ramadan jelang Lebaran. Kebutuhan masyarakat juga meningkat dan kami dapat menjadi solusi keuangan bagi masyarakat dalam memberikan pembiayaan yang mudah, cepat dan sederhana," kata Ristiawan kepada Kontan, Jumat (21/3).

Per November 2024, CNAF telah menyalurkan total pembiayaan baru senilai Rp 8,79 triliun. Kemudian per Desember atau sepanjang tahun 2024 lalu, CNAF mencatat total penyaluran pembiayaan baru CNAF mencapai Rp 9,96 triliun pada 2024.

Sementara per Januari 2025, perusahaan mencatat pembiayaan baru yang disalurkan perusahaan mencapai senilai Rp 934 miliar. Adapun, sampai dengan Februari 2025, CNAF mencatatkan total penyaluran pembiayaan baru sebesar Rp 1,86 triliun atau tumbuh 19% jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 1,56 triliun.

Untuk mengoptimalkan kinerja pada kuartal I-2025 ini, perusahaan terus meningkatkan kinerja dengan mengedepankan digitalisasi dalam proses transaksi kepada nasabah yaitu proses yang cepat, mudah serta dokumen yang sederhana. 

"Di samping itu, dalam upaya menjaga kesehatan portofolio CNAF juga tetap menerapkan metode Risk Based Pricing dimana penentuan suku bunga ditentukan berdasarkan tingkat risiko nasabah," kata Ristiawan.

Ristiawan bilang pihaknya terus beradaptasi dengan situasi dan kondisi agar dapat menangkap peluang dan melakukan inovasi bisnis untuk menjaga kinerja perusahaan tetap tumbuh sehat dan positif.

PT Mandiri Utama Finance (MUF) memiliki optimisme yang sama. Perusahaan optimistis bisa mencatat pertumbuhan kinerja pada kuartal I-2025 ini. 

Head of Corporate Secretary & Legal MUF Elisabeth Lidya Sirait mengatakan, saat ini perusahaan terus mewaspadai perkembangan ekonomi nasional yang menantang. 

"Kami fokus untuk memperluas sinergi dengan mitra strategis seperti Bank Mandiri dan BSI, meningkatkan penetrasi pasar melalui dealer dan showroom," kata Elisabeth kepada Kontan, Jumat (23/3).

Selain itu MUF juga akan melanjutkan inovasi digital untuk meningkatkan efisiensi dan mempermudah layanan. MUF percaya bahwa strategi ini mendukung perusahaan untuk mencapai target pertumbuhan yang diharapkan.

Hingga November 2024, penyaluran pembiayaan MUF mencapai Rp 19,4 triliun, tumbuh 5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.

Sementara hingga akhir 2024 penyaluran pembiayaan MUF mencapai Rp 21,6 triliun pada tahun 2024. Nilai itu tumbuh 4,5%, jika dibandingkan pencapaian pada 2023.

MUF akan fokus pada ekspansi pasar melalui kerja sama yang lebih luas dengan mitra, peningkatan layanan digital, dan optimalisasi promosi untuk memperluas pangsa pasar dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian untuk menjaga menjaga kualitas pembiayaan. 

Baca Juga: Piutang Pembiayaan Syariah Multifinance Tumbuh 9,96%, Begini Kondisi Sejumlah Pemain

"Kami juga akan terus memonitor dan menyesuaikan strategi sesuai dengan kondisi pasar dan regulasi yang berlaku," tuturnya.

PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) menjelaskan, untuk menjaga kinerja penyaluran pembiayaan pada kuartal I-2025 ini, perusahaan akan menerapkan berbagai strategi.

Head of Investor Relation & Research Adira Finance Sartika Lubis mengatakan bahwa perusahaan akan melakukan ekspansi bisnis secara selektif ke daerah-daerah yang memiliki potensi tinggi.

"Kami terus mengembangkan bisnis non otomotif seperti produk multiguna (Solusi Dana), memperkuat kerja sama dengan dealer dan mitra strategis," kata Sartika kepada Kontan, Jumat (21/3).

Selain itu, perusahaan juga memperkuat kolaborasi dengan grup untuk meningkatkan customer base, dan berupaya untuk meningkatkan customer retention melalui penawaran yang lebih baik serta perbaikan proses seiring dengan inisiatif untuk memperbaiki struktur biaya agar lebih bersaing dengan melakukan proses digitalisasi.

Hingga November 2024, pembiayaan baru Adira Finance tercatat sebesar Rp 33,5 triliun, mengalami penurunan sebesar 10% secara YoY. Sedangkan per Desember 2024 penyaluran pembiayaan baru tercatat senilai Rp 36,6 triliun.

"Memang karena secara overall daya beli masyarakat belum kembali ya, masih banyak PHK juga. Jadi memang dari sisi makro nya masih tidak menguntungkan," lanjutnya.

Baca Juga: Pembiayaan Dana Tunai Meningkat Jelang Lebaran,Sejumlah Multifinance Siapkan Strategi

Selanjutnya: Hindari Tertinggal Kereta, KAI Sarankan Pelanggan Berangkat Lebih Awal Menuju Stasiun

Menarik Dibaca: Hindari Tertinggal Kereta, KAI Sarankan Pelanggan Berangkat Lebih Awal Menuju Stasiun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×