Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Minat investor terhadap instrumen keuangan sepertinya mulai pulih. Terbukti, obligasi korporasi yang pertama kali meluncur tahun ini laris manis diserbu investor lokal. Kemarin, PT PLN berhasil menjual surat utang senilai Rp 2,2 triliun. Surat utang yang terdiri dari obligasi konvensional dan syariah (sukuk) tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), pada Senin ini (12/1).
Perusahaan asuransi tercatat sebagai pembeli terbesar obligasi rupiah yang diterbitkan PT PLN. Dari Rp 2,2 triliun nilai obligasi yang diterbitkan PLN, perusahaan asuransi memboyong Rp 961,5 miliar atau 43,7%. Dari nilai pembelian ini, sebanyak Rp 510 miliar berupa obligasi konvensional dan Rp 451,5 miliar berjenis obligasi syariah atau sukuk. "Perusahaan asuransi ternyata juga meminati sukuk," tutur Rudiantara, Wakil Direktur PLN, Minggu (11/1).
Selain perusahaan asuransi, pembeli obligasi PLN yang lain adalah pengelola dana pensiun senilai Rp 625,5 miliar, perbankan Rp 320 miliar, korporasi dan institusi Rp 135 miliar, perusahaan sekuritas 39,5 miliar, serta manajer investasi Rp 20 miliar. Sementara yayasan dan investor perorangan masing-masing mendapat jatah senilai Rp 94 miliar dan Rp 4,5 miliar.
PLN menerbitkan obligasi konvensional senilai Rp 1,44 triliun dalam dua seri. Masing-masing adalah obligasi konvensional PLN X Seri A senilai Rp 1,015 triliun yang bertenor 5 tahun dan berbunga 14,75% serta Seri B senilai Rp 425 miliar yang berjangka 7 tahun. Seri B memberi kupon 15% dengan opsi, PLN bisa membeli kembali di tahun ketiga.
Obligasi syariah PLN juga muncul dalam dua seri dengan nilai total Rp 760 miliar. Untuk Sukuk Ijarah PLN III 2009 Seri A, nilainya mencapai Rp 293 miliar dengan imbalan ijarah sebesar Rp 147,5 juta untuk setiap Rp 1 miliar per tahun. Adapun, jatuh temponya 5 tahun. Lalu Seri B senilai Rp 467 miliar, dengan imbalan ijarah sebesar Rp 150 juta untuk setiap Rp 1 miliar per tahun. Sukuk Seri B juga memiliki opsi call di tahun ketiga.
Direktur Keuangan PLN Setio Anggora Dewo tidak memungkiri bahwa investor memburu obligasi PLN karena PLN memberi kupon dan imbalan ijarah yang tinggi.
Melihat respon pasar, Dewo menyatakan, PLN mungkin akan kembali menerbitkan obligasi tahun ini. "Kalau tahun ini diperkirakan bagus, kita cari pasar lagi. Tapi, lihat juga kebutuhan dan pricing-nya," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













