Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat penyaluran pinjaman pergadaian naik 21,3% secara year on year (YoY) menjadi Rp 77,5 triliun per Mei 2024.
Sejalan dengan tren pertumbuhan itu, sejumlah perusahaan gadai juga mencatat pertumbuhan pinjaman.
Ambil contoh, PT Pegadaian mencatat outstanding pinjaman dari bisnis konvesional sekaligus syariah tumbuh 16,51% (yoy) menjadi Rp 59,24 triliun di semester I-2024.
Sekretaris Perusahaan PT Pegadaian Zulfan Adam mengungkapkan salah satu pendorong pertumbuhan ini adalah kenaikan harga emas, karena di sepanjang periode tersebut harga emas sempat menyentuh all time high.
"Seperti yang diketahui kenaikan harga emas akan berdampak positif pada kinerja gadai, mengingat sebagian besar portofolio barang jaminan yang digadaikan adalah emas," katanya kepada KONTAN, Rabu (24/7).
Dengan kinerja positif ini juga, Zulfan semakin optimistis mampu mencapai pertumbuhan penyaluran pinjaman double digit di akhir tahun. Untuk mencapai target tersebut, Pegadaian terus meningkatkan peluang bisnis melalui penambahan variasi jenis barang jaminan, perluasan jangkauan layanan melalui agen, serta meningkatkan layanan gadai secara digital.
Baca Juga: Pegadaian Catat Outstanding Pinjaman Tembus Rp59,24 triliun per Juni 2024
Tak mau kalah, usaha gadai swasta yaitu PT Budi Gadai Indonesia juga mencatat penyaluran pinjaman bisnis gadai mengalami pertumbuhan yang positif di sepanjang semester I 2024.
Direktur Budi Gadai Indonesia, Budiarto Sembiring mengatakan, pertumbuhan itu tercermin realisasi nilai pinjaman yang disalurkan telah mencapai Rp100,5 miliar. Jumlah tersebut bertumbuh sebesar 24,27% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
"Tren bisnis di Budi Gadai menunjukkan kondisi yang positif, semakin banyak peminat bisnis gadai yang telah mengajukan izin usaha, selain itu hal ini terjadi dikarenakan meningkatnya kesadaran masyarakat yang memilih pergadaian sebagai solusi dalam mengatasi keuangan," kata Budi kepada KONTAN, Rabu (24/7).
Budiarto mengungkapkan salah satu pendorong kinerja ini karenakan belakangan perusahaan menambah pembukaan kantor cabang sehingga mampu menjangkau lebih banyak nasabah. Budi Gadai optimistis tahun ini penyaluran pinjaman tumbuh 20% dari tahun lalu.
PT Sentral Gadai Persada juga mencatat tren positif untuk pinjaman bisnis gadai.
Direktur Sentral Gadai Persada Heri Sembiring menyebut sampai dengan Mei 2024 pinjaman yang telah disalurkan perusahaan mencapai Rp7,3 miliar. Adapun penyumbang terbesar berasal dari elektronik dan kendaraan roda dua maupun roda empat.
"Total penyaluran priode Januari - Mei 2024 sekitar Rp7,3 miliar. Ada pertumbuhan sekitar 12% dari priode yang sama tahun sebelumnya," kata Heri.
Heri menjelaskan salah satu pendorongnya memang sepanjang semester I telah terjadi kenaikan harga emas global, apalagi masyarakat kota Medan lebih memilih menggadaikan emas daripada dijual.
Sementara untuk target, usaha gadai asal Medan ini optimistis pertumbuhan sebesar 35% dari realisasi tahun sebelumnya. Heri bilang perusahaan akan memberikan pelayanan yang prima dan amanah agar nasabah dapat bertransaksi dengan nyaman di Sentra Gadai Persada sehingga berpotensi mendorong pertumbuhan bisnis perusahaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News