Reporter: Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli
"Di tahun 2021, piutang pembiayaan dapat tumbuh 5% karena kami sudah turun cukup besar pada tahun 2020," kata Ketua APPI Suwandi Wiratno.
Potensi kenaikan pembiayaan juga didorong oleh dua faktor. Pertama, rencana kebijakan relaksasi dari OJK akan mendorong bisnis pembiayaan. Lalu pemanfaatan teknologi seperti slik, rapindo dan biro kredit akan memperbaiki kualitas kredit.
"Perbaikan kualitas pembiayaan pasti akan menjadi lebih baik. Kemudian bank juga lebih percaya (memberikan pinjaman ke multifinance)," terangnya.
Namun ada dua tantangan yang mesti dihadapi industri tahun depan. Diantaranya, masalah pendanaan dari bank karena mereka lebih selektif menyalurkan pinjaman seiring perpanjangan masa restrukturisasi kredit. Kemudian perpanjangan restrukturisasi yang berpotensi menaikkan rasio NPF karena kemampuan membayar debitur turun.
Guna mempertahankan itu, ia menyarankan industri mengadopsi layanan sesuai kebiasaan baru (new normal) di masa pandemi baik dari aspek bisnis dan operasional. Lalu investasi ke platform digital, melakukan efisiensi dan menggenjot produktivitas, merekrut orang kompeten untuk meningkat produktivitas serta mengembangkan inovasi baru.
Selanjutnya: Adira Finance siapkan promo saat Ramadan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News