Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penggunaan teknologi digital dalam industri perasuransian terus ditingkatkan. Industri pialang asuransi pun harus turut mencermati hal ini.
Sejumlah perusahaan asuransi pun mulai mengembangkan teknologi digital untuk berjualan produknya. Namun menurut Bambang Suseno, Ketua Asosiasi Ahli Pialang Asuransi dan Reasuransi Indonesia (Apari), bukan berarti bisnis di kanal distribusi kepialangan bakal meredup.
Pasalnya meski penggunaan kanal digital makin marak, namun tak bisa mengakomodir semua kebutuhan nasabah asuransi dan reasuransi. Ia menilai untuk produk yang terbilang sederhana tentunya masih bisa menggunakan kanal pemasaran digital.
Namun untuk segmen pasar tertentu seperti produk asuransi yang terbilang rumit, tentunya masih dibutuhkan bantuan dari industri pialang asuransi.
Ia mencontohkan untuk bisnis-bisnis tertentu, kehadiran ahli pialang asuransi masih dibutuhkan untuk mengedukasi klien. Selain itu juga diperlukan kunjungan ke lapangan untuk lebih memahami kebutuhan asuransi yang calon nasabah.
"Selain itu juga masih diperlukan untuk mitigasi risiko," ungkap Bambang, Senin (9/10).
Di sisi lain, ia juga mengakui keinginan nasabah untuk mendapatkan layanan yang lebih prima juga harus bisa diwujudkan. Karena industri pialang juga disebutnya mengakomodir hal tersebut dengan memaksimalkan teknologi digital di back office untuk mempercepat proses layanan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News