Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kehadiran agen Layanan Keuangan Tanpa Kantor dalam Rangka Keuangan Inklusif atau kerap dikenal Laku Pandai masih menjadi bisnis yang menjanjikan bagi perbankan. Terutama, untuk menyentuh masyarakat di pedesaan.
Sebagai salah satu bank yang memang fokus pada segmen tersebut, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) atau BRI pun terus melakukan pengembangan agar peran agen laku pandai miliknya, agen BRILink, terus efektif dalam menopang bisnis.
Memang, kinerja AgenBRILink telah mendorong terjadinya sharing economy. Fee yang diperoleh BRI melalui kinerja agen laku pandai tersebut dalam enam bulan pertama tahun ini mencapai sekitar Rp 728,6 miliar.
Baca Juga: BRI dan BNI Sebut Penjualan ORI024 Masih Dapat Respons Positif
Untuk memperbesar ceruk bisnis tersebut, BRI bersama anak usahanya, Bank Raya, memberikan fasilitas dana talangan kepada AgenBRILink yang dikenal dengan Pinang Paylater.
Direktur Bisnis Mikro BRI Supari mengatakan agen BRILink dapat mengakses layanan ini ketika mereka membutuhkan dana talangan agar proses layanan transaksi bisa terus dilakukan untuk melayani para pelanggan.
“Tak perlu menunggu lama, maka dana akan cair ke rekening operasional sehingga agen dapat terus melanjutkan melayani transaksi nasabah,” ujarnya dalam keterangan resmi (21/10).
Adapun limit plafon yang disediakan mulai dari Rp 10 juta sampai Rp 50 juta dengan jangka waktu (tenor) beragam, bahkan harian. Limit tersebut berlaku baik untuk Agen Juragan, Agen Jawara, dan Agen Pemula.
Baca Juga: Penawaran ORI024 Diminati Masyarakat, Begini Penjualan di BRI dan BNI
Hingga paruh pertama tahun 2023 jumlah agen telah mencapai 666 ribu yang tersebar di 59.205 desa atau meng-cover lebih dari 80% dari total desa di Indonesia. Angka tersebut tumbuh sekitar 16,9% secara tahunan (YoY).
“Dengan jumlah agen yang tersebar tersebut, perseroan mampu membukukan volume transaksi sekitar Rp675,8 triliun dalam 6 bulan,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News