kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.284.000   34.000   1,51%
  • USD/IDR 16.595   -40,00   -0,24%
  • IDX 8.169   29,39   0,36%
  • KOMPAS100 1.115   -0,85   -0,08%
  • LQ45 785   2,96   0,38%
  • ISSI 288   0,88   0,31%
  • IDX30 412   1,48   0,36%
  • IDXHIDIV20 463   -0,53   -0,11%
  • IDX80 123   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 129   -0,13   -0,10%

Pinjaman Daring Dinilai Berperan Strategis untuk Perluas Akses Keuangan


Selasa, 07 Oktober 2025 / 22:16 WIB
Pinjaman Daring Dinilai Berperan Strategis untuk Perluas Akses Keuangan
ILUSTRASI. Warga melihat siaran langsung produk fesyen pada aplikasi platfrom niaga elektronik (e-commerce) di Semarang, Jawa Tengah, Minggu (28/9/2025). Industri pinjaman daring (pindar) dinilai berperan strategis dalam memperluas inklusi keuangan di Indonesia.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Industri pinjaman daring (pindar) dinilai berperan strategis dalam memperluas inklusi keuangan di Indonesia. 

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Hubungan Luar Negeri sekaligus CEO AdaKami, Bernardino Moningka Vega, menyebut Pindar menjadi pintu masuk bagi 132 juta penduduk dan 46 juta UMKM yang belum terjangkau layanan keuangan formal.

“Fintech lending memberikan kemudahan dan kecepatan akses pembiayaan. Ini menjadi solusi bagi masyarakat maupun UMKM yang membutuhkan, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang,” ujar Bernardino dalam keterangannya, Selasa (7/10/2025).

Baca Juga: Allianz Life Nilai Edukasi Jadi Kunci Cegah Lapse Akibat Aturan Co-Payment OJK

Hasil studi bertajuk Financial Inclusion in the Digital Age: New Insights From Indonesia Credit Bureau Data memperkuat pernyataan tersebut. 

Data menunjukkan banyak peminjam pertama kali mengakses kredit melalui platform fintech, menegaskan peran penting Pindar dalam menjangkau masyarakat yang sebelumnya tak tersentuh sistem perbankan tradisional.

Meski demikian, tantangan masih ada. Penetrasi Pindar di luar Jawa terbilang rendah, yakni 32% di wilayah pedesaan, jauh di bawah 49% di metropolitan. 

Bernardino menilai peningkatan inklusi memerlukan dukungan infrastruktur internet dan telepon seluler, integrasi dengan biro kredit, regulasi yang kuat, serta kolaborasi antar pemangku kepentingan.

Baca Juga: Cek Kurs Transaksi Bank Indonesia 28 Juli 2025: Nilai Tukar Rupiah vs Mata Uang Asing

Selain memperluas akses, ia menekankan pentingnya pelindungan konsumen.

“Pertumbuhan industri tidak hanya diukur dari volume transaksi atau profit, tetapi juga dari kenyamanan dan keamanan konsumen,” tegasnya.

Industri, lanjut Bernardino, berkomitmen meningkatkan standar layanan sesuai regulasi agar pertumbuhan berlangsung berkelanjutan sekaligus melindungi masyarakat. 

Dengan begitu, Pindar diharapkan bukan sekadar solusi pembiayaan cepat, melainkan strategi kunci memperkuat akses keuangan bagi masyarakat dan UMKM di seluruh Indonesia.

Selanjutnya: S&P 500 dan Nasdaq Naik Tipis Selasa (7/10), Menanti Isyarat dari Pejabat The Fed

Menarik Dibaca: Tunjukkan Boarding Pass, Pengguna KA Bisa Dapat Promo di Hotel Hingga Tempat Wisata

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×