kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Pintu Terbuka Bagi Muhammadiyah Untuk Membangun BTN Syariah


Selasa, 27 Agustus 2024 / 17:03 WIB
Pintu Terbuka Bagi Muhammadiyah Untuk Membangun BTN Syariah
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah Bank BTN Syariah?di Jakarta, Selasa (2/7/2024). Pasca menarik semua dananya yang ada di PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), Muhammadiyah tampaknya telah menemukan jodoh baru.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasca menarik semua dananya yang ada di PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI), Muhammadiyah tampaknya telah  menemukan jodoh baru.

Adalah PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) menjadi bank yang sedang menjalin kedekatan dengan salah satu organisasi keagamaan tersebut.

Direktur Utama BTN, Nixon L.P. Napitupulu, membenarkan bahwa ada komunikasi antar keduanya terkait kerjasama ke depan. Termasuk, ada pembicaraan kemungkinan Muhammadiyah menjadi salah satu pemilik saham dari BTN Syariah ke depannya.

Baca Juga: Isu Gandeng Muhammadiyah Warnai Penguatan Saham BTN (BBTN)

Hanya saja, Nixon bilang peluang kerja sama tersebut masih dalam tahap awal. Artinya,  belum ada harga kesepakatan maupun syarat yang ditentukan untuk Muhammadiyah bisa berbagi kepemilikan saham.

“Ya mungkin setelah kami menyelesaikan dulu akuisisi bank syariah ini. Supaya tidak terlalu ruwet, nanti terlalu banyak partisipan malah jadi ruwet,” ujar Nixon, Selasa (27/8).

Lebih lanjut, Nixon bilang kerjasama dengan Muhammadiyah ini memiliki potensi besar untuk mengembangkan BTN Syariah setelah nantinya berdiri sendiri. Sebab, ia melihat potensi transaksi syariah Muhammadiyah itu besar.

 

Nixon mencontohkan hampir seluruh Indonesia ada jaringan Muhammadiyah, baik sekolah, rumah sakit, lembaga-lembaga pendidikan, dan lain sebagainya. Dan nilai transaksinya mencapai triliunan se-Indonesia.

Baca Juga: BTN Konsisten Perkuat Implementasi ESG, Ini Salah Satu Hasilnya

“Jadi bukan cuma lembaga organisasi agama, tapi menurut saya juga potensial bisnis yang bisa di-develop di sana banyak,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas tak mau banyak berkomentar terkait hal tersebut. Ia hanya bilang bahwa rencana secara resmi belum ada yang akan dilakukan oleh Muhammadiyah.

“Muhammadiyah secara resmi belum berencana untuk membeli saham sebuah bank,” ujarnya secara singkat.

Sebelumnya, Direktur Komite Nasional Keuangan Ekonomi Syariah (KNKES) Sutan Emir Hidayat bilang kerjasama BTN dan Muhammadiyah bisa menjadi sparring partner yang tangguh bagi BSI untuk bersama sama memajukan ekonomi syariah.

Baca Juga: Dana Pensiun BTN Tempatkan Investasi di SRBI Rp 105 Miliar Per Juli 2024

Emir menjelaskan salah satu tantangan utama industri keuangan syariah saat ini adalah permodalan dan kapasitas pembiayaan. Untuk itu dibutuhkan banyak pemain baru dengan skala aset yang jauh lebih besar sehingga dapat mendorong percepatan pertumbuhan industri.

 “Jadi atau tidaknya kemitraan strategis itu hanya Muhammadiyah dan BTN yang tahu. Tapi kami hanya bisa mendoakan yang baik karena apabila mereka bersatu dalam sebuah kepemilikan bank syariah, dampaknya ke industri akan signifikan,” ujar Emir.

Terkait informasi akuisisinya sendiri, Nixon juga menjelaskan bahwa saat ini telah selesai melakukan due diligence dengan salah satu bank syariah yang belum mau disebutkan. Kini, tahapnya mulai membahas valuasi dari harga akuisisi tersebut.

Nixon hanya bilang untuk bank yang sedang diincar ini transaksinya juga tidak akan complicated dari bank incaran sebelumnya. Mengingat, ukuran dari bank tersebut juga tidak terlalu besar.

Baca Juga: Dana Pensiun BTN Tempatkan Investasi di SRBI Rp 105 Miliar Per Juli 2024

Sebagai informasi, bank yang disebut-sebut menjadi incaran BTN saat ini adalah Bank Victoria Syariah. Di mana, negosiasi harga yang beredar untuk mengakuisisi saham tersebut ada di kisaran Rp 1,3 triliun hingga Rp 1,5 triliun.

“Tapi intinya kita ini dengan mereka bisa dibilang 70% sepakat lah ya, mendekati ya.  Bisa mendekati 90% dalam waktu akhir minggu ini. At least mudah-mudahan Conditional Share Purchase Agreement bisa kita lakukan di September atau Oktober,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×