Reporter: Nadya Zahira | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dana Pensiun (Dapen) PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mengungkapkan bahwa saat ini investasinya di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sudah mencapai sebesar Rp 105,980 miliar dari Januari - Juli 2024.
Direktur Utama Dapen BTN Mas Guntur Dwi Sulistyanto mengatakan, SRBI ditargetkan sebagai pengganti instrumen penjaga likuiditas Dapen, yang selama ini di investasikan pada deposito dan reksadana pasar uang.
Guntur menjelaskan, alasan Dapen BTN mulai mengalokasikan SRBI ke dalam portofolio, karena investasi ini diterbitkan langsung oleh Bank Indonesia (BI) sehingga sudah terbukti aman dan memiliki risiko yang rendah, dan bersifat jangka pendek.
Baca Juga: Dapen Mandiri: Investasi SBRI Menyumbang 5% dari Total Investasi pada Semester I-2024
Selain itu, dia menuturkan bahwa Suku bunga SRBI secara konsisten lebih tinggi dibandingkan obligasi negara (SBN). Guntur mencontohkan, pada lelang SRBI awal Mei 2024, SRBI tenor 1 tahun menawarkan imbal hasil sebesar 7,5% berbanding 6,7% pada SBN tenor 1 tahun.
“Imbal hasil tersebut pula yang akhirnya membuat investor lebih melirik SRBI dibandingkan SBN,” kata Guntur kepada Kontan.co.id, Senin (12/8).
Lebih lanjut, Guntur menuturkan bahwa selama berinvestasi di SRBI tidak terdapat hambatan apapun, lantaran prosesnya terbilang mudah dan sederhana.
Di sisi lain, ia menjelaskan strategi Dana Pensiun BTN untuk mencapai rencana bisnis perusahaan pada tahun ini yaitu, dengan mengurangi porsi reksadana dan deposito agar sesuai dengan rencana bisnis dan menempatkan kembali pada instrumen fixed income (Obligasi Korporasi, Sukuk, EBA, SRBI, SBN).
"Porsi fixed income masih berada di bawah rencana bisnis. Penempatan dilakukan dengan memanfaatkan volatilitas pasar dan tetap selektif pada emiten-emiten dengan fundamental baik," imbuhnya.
Baca Juga: Aman dan Berisiko Rendah, Sejumlah Dapen Mulai Masuk Investasi SRBI
Selanjutnya, Dapen BTN juga mencatatkan imbal hasil investasi atau return of investment (ROI) yang positif.
Guntur menyebutkan, pada Juni 2024, Dapen BTN mencatat imbal hasil investasi sebesar 13,78%, jauh melebihi tingkat inflasi Indonesia yang berada pada kisaran 2,51% di periode yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News